BANDUNG: Kerja sama dagang Indonesia-AS terus ditingkatkan demi kemajuan kedua belah pihak.
Amerika Serikat adalah salah satu mitra utama Indonesia, termasuk dalam bidang perdagangan dalam hal ini ekspor dan impor.
Kerja sama dagang Indonesia-AS akan selalu ditingkatkan untuk memajukan dan menjaga hubungan bilateral kedua negara.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto bertemu Duta Besar Amerika Serikat Sung Yong Kim.
Pertemuan berlangsung Rabu (19/10), di kantor Kemenko Perekonomian Jakarta.
Dikutip situs Kemenko Perekonomian, pertemuan bilateral berlangsung sangat konstruktif dengan membahas sejumlah topik.
Terutama untuk meningkatkan kerja sama ekonomi dan meningkatkan investasi kedua negara.
NERACA PERDAGANGAN
Volume perdagangan kedua negara saat ini mencapai US$27,5 miliar, meningkat 20,1% dibandingkan periode sama tahun 2021.
Kedua negara menargetkan peningkatan perdagangan sebanyak US$60 miliar dalam beberapa tahun ke depan.
Menko Airlangga menyoroti inisiasi Amerika Serikat terkait Partnership for Global Infrastructure and Investment (PGII).
PGII diluncurkan pada 22 Juni 2021 di KTT G7 Inggris. Amerika Serikat rencananya akan mengalokasikan pendanaan sebesar US$600 miliar bagi PGII.
“Indonesia mengharapkan dapat berpartisipasi dalam inisiasi PGII untuk proyek-proyek strategis,” katanya.
KERJA SAMA MAKIN ERAT
Sementara itu, Duta Besar Kim menyampaikan apresiasi atas penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di Indonesia.
“Presiden Jokowi dan jajaran Pemerintah Indonesia telah bekerja keras menangani pandemi dan pemulihan ekonomi. Semoga Indonesia dan Amerika Serikat dapat terus bekerja sama untuk kepentingan ekonomi bersama,” ujarnya.
Dubes Kim juga berterima kasih untuk partisipasi Indonesia dalam Indo-Pacific Economic Framework for Prosperity (IPEF).
Indonesia dan negara-negara partisipan lainnya saat ini sedang giat membicarakan isu-isu konseptual yang akan menjadi dasar dalam perundingan IPEF dalam waktu dekat.
Selain itu, Menko Airlangga dan Dubes Kim juga membahas persiapan KTT G20 di Bali dan hasil-hasil konkret yang ingin dicapai sebagai tindak lanjut dari KTT.
Keduanya juga membahas berbagai potensi investasi dan proyek yang sudah berjalan oleh pihak swasta kedua negara.
Turut menghadiri dan mendampingi Menko Airlangga yaitu Sekretaris Kemenko Perekonomian.