Ilustrasi salah satu menu MBG.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG–Proses pengolahan menu lebih awal dan dibagikan saat sudah tidak layak konsumsi, diduga sebagai penyebab keracunan massal pelajar di Kabupaten Bandung Barat, Jawa Barat, setelah menyantap menu Makan Bergizi Gratis (MBG). Jumlah korban mencapai 364 orang, dengan gejala mual, pusing, muntah-muntah, sampai mengalami kejang.
Para pelajar yang menderita keracunan setelah menyantap menu program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kecamatan Cipongkor, Kabupaten Bandung Barat, mulai dari jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) hingga Sekolah Menengah Atas dan Kejuruan (SMA/SMK). Data terakhir, jumlah korban mencapai 364 orang.
Awal terjadinya keracunan massal, Senin (22/09/2025), setelah para korban menyantap menu program MBG. Menu terdiri dari nasi, tahu, sayur, buah, serta daging ayam kecap yang diduga sebagai penyebab terjadinya keracunan.
Korban yang berjatuhan dilarikan ke Puskemas Cipongkor hingga harus dirujuk ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Cililin dan RSIA Anugrah Kabupaten Bandung Barat. Sebagian juga menjalani perawatan di GOR Kecamatan yang dijadikan posko.
Jumlah korban terus bertambah hingga keesokan harinya, Selasa (23/09/2025). Para korban awalnya merasakan mual, pusing, muntah, bahkan sampai kejang, sebagai gejala mengalami keracunan.
Koordinator Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Wilayah Bandung Barat, Gani Djundjunan, mengatakan, proses pengolahan lebih awal diduga sebagai pemicu terjadinya keracunan. Saat dibagikan, menu MBG sudah tidak layak dikonsumsi.
“Berdasarkan info terakhir, menunya dimasak terlalu awal mengakibatkan makanan didistribusikan ke para siswa dalam keadaan sudah tidak bagus. Jadi, saat dibagikan diduga sudah tidak layak dikonsumsi,” ujar Gani kepada wartawan, Selasa (22/09/2025).
Buntut keracunan massal dengan jumlah korban mencapai ratusan orang,
dapur SPPG wilayah Kabupaten Bandunh Barat, ditutup sementara waktu. Dapur SPPG tersebut memasak menu MBG untuk 3.467 porsi didistribusikan ke sejumlah sekolah.
“Jadi dapurnya ditutup sementara atas arahan Badan Gizi Nasional (BGN). Ditutup hingga menunggu hasil evaluasi dan investigasi selesai, apa yang salah dan apa kelalaiannya,” kata Gani.
Petugas Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat sudah mengambil sampel menu makanan dan bekas muntahan korban keracunan. Sampel Menu menu yang diambil ayam kecap, tahu goreng, sayuran, dan buah-buahan.
“Kami sudah kirim sampel menu dan muntahan ke Laboratoroum Kesehatan Daerah Jabar. Menunya ada ayam kecap, tahu goreng, dan sayur,” ujar Plt Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung Barat, Lia N. Sukandar.
Lia mengaku, mendapatkan keterangan para pelahar yang mengalami keracunan, mencium bau tidak sedap saatbmembuka kotak MBG berbahan stainless. Sebagian besar siswa tidak menghabiskan makanan tersebut.
“Informasi dari siswa, mencium bau tidak sedap dari makanannya. Rata-rata seperti itu pengakuannya. Gejala yang ditimbulkan merasalan mual, pusing, muntah, dan sesak napas,” kata Lia.
SATUJABAR, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bersama Kepolisian Negara RI, serta sejumlah kementerian dan…
SATUJABAR, JAKARTA - PSSI bersama Nagoya Grampus sukses menggelar Coaching Clinic dan Talkshow di Official…
SATUJABAR, JAKARTA--Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo melakukan mutasi terhadap 60 Perwira Tinggi (Pati) dan Perwira…
SATUJABAR, SEOUL – Korea Open dengan nama Suwon Victor Korea Open 2025 digelar 23 –…
SATUJABAR, BANDUNG--Laboratorium Kesehatan Daerah (Labkesda) Jawa Barat mengungkap hasil pemeriksaan terhadap ratusan sampel terkait kasus…
Di tengah hiruk-pikuk Bandung, berdiri megah sebuah kompleks bersejarah: Balai Kota Bandung. Banyak orang mengenalnya…
This website uses cookies.