BANDUNG – Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terus mempersiapkan berbagai langkah antisipatif menjelang masa angkutan Lebaran 2025 / 1446 H. Persiapan tersebut telah dimulai sejak bulan lalu dan dilakukan oleh Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, guna memastikan kelancaran, keamanan, dan keselamatan selama periode angkutan Lebaran.
Beberapa langkah yang telah diambil antara lain koordinasi lintas kementerian dan lembaga, survei pergerakan arus Lebaran, serta uji coba kebijakan yang akan diterapkan pada masa angkutan Lebaran. Selain itu, Kemenhub juga memastikan kesiapan teknis sarana dan prasarana transportasi agar penyelenggaraan angkutan Lebaran dapat berjalan dengan lancar.
“Kami bergerak cepat untuk mempersiapkan segala hal yang dibutuhkan dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini. Kami berupaya memastikan bahwa segala sesuatunya siap dan dapat menunjang berjalannya angkutan Lebaran yang baik,” ujar Menhub Dudy di Jakarta, Jumat (14/2).
Menhub juga telah melakukan koordinasi dengan sejumlah kementerian terkait sejak bulan lalu, termasuk dengan Menteri Koordinator Infrastruktur dan Pembangunan Kewilayahan, Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Menteri BUMN, Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Kesehatan, Menteri Pariwisata, Menteri Komunikasi dan Digital, Menteri Perdagangan, serta Menteri Dalam Negeri.
“Koordinasi dan kolaborasi lintas sektoral menjadi kunci penting dalam penyelenggaraan angkutan Lebaran. Kami berharap dukungan dan kolaborasi dari semua pihak. Semoga kolaborasi antara Kemenhub dengan seluruh kementerian dan lembaga terkait lainnya dapat berjalan dengan baik pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun ini,” kata Menhub Dudy.
Kemenhub juga sedang menyelesaikan survei untuk memprediksi pergerakan masyarakat selama masa angkutan Lebaran 2025. Hasil survei ini akan menjadi acuan penting dalam pengambilan kebijakan untuk mendukung kelancaran angkutan Lebaran.
Selain itu, Kemenhub telah menyiapkan Rencana Operasi (Renops) untuk semua matra transportasi, yaitu darat, laut, udara, dan perkeretaapian. Dalam Renops ini, strategi terkait kesiapan sarana dan prasarana angkutan umum, manajemen rekayasa lalu lintas seperti penerapan delaying system dan buffer zone, serta aspek keamanan dan keselamatan transportasi akan dibahas.
“Berbagai strategi, upaya, dan kebijakan akan kami lakukan untuk mencegah terjadinya penumpukan para pemudik di masa Lebaran, juga guna memastikan keselamatan dan keamanan masyarakat selama perjalanan di masa angkutan Lebaran ini,” jelas Menhub.
Selain itu, Menhub juga tengah berkoordinasi dengan sejumlah stakeholder untuk membahas kemungkinan adanya penurunan harga tiket pesawat serta penyelenggaraan Mudik Gratis pada masa Lebaran 2025. Mengenai diskon tarif pesawat, Kemenhub masih akan membahasnya dengan kementerian terkait untuk memastikan kemampuan masyarakat dan kesinambungan usaha di bidang penerbangan.