Busana muslim
BANDUNG – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong keterlibatan berbagai pihak untuk mempercepat pengembangan industri fesyen muslim (modest fashion) di Indonesia. Perkembangan sektor industri fesyen muslim di tanah air semakin pesat dalam beberapa tahun terakhir, seiring dengan meningkatnya peluang baik di pasar nasional maupun global.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita, dalam keterangan tertulisnya pada Selasa, 25 Februari 2025, mengungkapkan bahwa perkembangan industri modest fashion tidak lepas dari peran berbagai pihak. “Kami mengajak seluruh stakeholder, mulai dari asosiasi, industri tekstil, pelaku usaha, desainer, akademisi, influencer, marketplace, hingga konsumen untuk mewujudkan industri fesyen muslim yang berkelanjutan dan berdaya saing,” ujarnya.
Reni juga menyampaikan apresiasi terhadap berbagai program yang mendukung kemajuan industri fesyen muslim di Indonesia, salah satunya melalui Muslim Fashion Festival (Muffest) 2025 yang sukses digelar pada 20-23 Februari 2025 di Jakarta dengan tema “Connecting in Style”.
Menurut Reni, sektor industri fesyen muslim diperkirakan akan terus berkembang pesat dalam beberapa tahun mendatang. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan pasar ekonomi Islam global. Laporan State of Global Islamic Economy 2023-2024 yang dirilis oleh Lembaga DinarStandard memperkirakan pengeluaran konsumen muslim untuk enam sektor komoditi akan mencapai USD3,1 triliun pada tahun 2027.
“Nilai belanja ini tumbuh 4,8 persen dalam lima tahun terakhir, dari USD2,29 triliun pada 2022. Enam komoditas yang diperkirakan tumbuh pesat adalah makanan, fesyen, media dan rekreasi, travel, farmasi, serta kosmetik,” ujarnya.
Sektor fesyen muslim menempati posisi kedua tertinggi dalam kategori tersebut, dengan proyeksi konsumsi fesyen muslim global diperkirakan akan mencapai USD428 miliar pada tahun 2027.
Proyeksi konsumsi barang dan jasa halal di Indonesia pada 2025 diperkirakan mencapai USD330,5 miliar, dengan produk pakaian jadi menduduki posisi kedua yang paling banyak dikonsumsi di pasar syariah Indonesia. “Dengan adanya peluang pasar ini, kita harus optimistis untuk memaksimalkan penguasaan pasar domestik dan meningkatkan daya saing di pasar global,” ungkap Reni.
Indonesia juga berpotensi menjadi negara dengan ekspor fesyen muslim terbesar, dengan negara-negara seperti Iran, Turki, Arab Saudi, Pakistan, dan Mesir sebagai tujuan ekspor yang potensial.
Reni juga mengajak pelaku usaha fesyen muslim untuk terus mengembangkan produk mereka agar mampu bersaing baik di pasar lokal maupun global. Dia menekankan pentingnya menjalin kerja sama dengan industri pakaian jadi di dalam negeri, yang memiliki potensi besar sebagai mitra produksi, termasuk sektor industri kecil dan menengah (IKM).
“Dengan tenaga kerja industri pakaian jadi yang mencapai 2,7 juta pekerja dan 569 ribu industri, ini akan mendukung industri modest fashion lokal untuk menjadi tuan di rumah sendiri,” tambahnya.
Kemenperin pun terus menjalankan serangkaian program untuk mendukung pengembangan industri fesyen muslim, di antaranya peningkatan kompetensi sumber daya manusia (SDM), pengembangan kualitas produk, fasilitasi sertifikasi halal, bantuan mesin dan peralatan, unit pendidikan, serta balai program inkubasi fesyen. Selain itu, Kemenperin juga menyediakan akses promosi dan pameran bagi pelaku industri fesyen di Indonesia.
Dengan langkah-langkah strategis tersebut, Kemenperin berharap industri fesyen muslim Indonesia dapat semakin solid, berdaya saing, dan sukses tembus pasar global.
BANDUNG - Qris tanpa pindai diluncurkan Bank Indonesia (BI), Kementerian Koordinator Bidang Infrastruktur dan Pembangunan…
SATUJABAR, BOGOR -- Dua orang kakak beradik, pelaku penusukan maut di Kabupaten Bogor, Jawa Barat,…
BANDUNG - Puncak musim kemarau 2025 diprediksi terjadi pada Juni, Juli, dan Agustus, ungkap Plt.…
Karena keterbatasan anggaran, Pemkab Cirebon hanya bisa mengganti PJU di beberapa titik saja. SATUJABAR, CIREBON…
Sekolah Rakyat itu mulai dari jenjang SD, SMP, SMA dengan kapasitas 300-500 siswa per sekolah.…
BANDUNG - Kapolres Bogor, AKBP Rio Wahyu Anggoro bersama jajaran dan Bupati Bogor Rudy Susmanto…
This website uses cookies.