BANDUNG – Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Yayasan Hatta berencana mendirikan Sekolah Pemikiran Bung Hatta sebagai langkah nyata untuk menerapkan pemikiran-pemikiran konstruktif Sang Proklamator Kemerdekaan, khususnya terkait pembangunan ekonomi kerakyatan berbasis koperasi.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Ferry Juliantono menjelaskan bahwa Bung Hatta merupakan tokoh pendiri koperasi nasional yang telah berhasil membangun perekonomian rakyat melalui koperasi. Menurutnya, pemikiran Bung Hatta sangat relevan untuk menjadi sumber inspirasi dalam membangkitkan gerakan koperasi di Indonesia, sehingga pendirian Sekolah Pemikiran Bung Hatta merupakan langkah yang tepat.
“Kami dari Kemenkop akan mendukung Yayasan Hatta, karena pemikiran Bung Hatta sangat kental dengan ideologi koperasi, dan kebetulan kami di Kemenkop memiliki gerakan koperasi yang memiliki benang merah dengan ide-ide beliau,” kata Ferry Juliantono saat menerima audiensi Direktur Yayasan Hatta, Halida Nuriah Hatta, beserta pengurus Yayasan dan Tim Lembaga Penelitian, Pendidikan, dan Penerangan Ekonomi dan Sosial (LP3ES) di kantornya, Selasa (25/03).
Ferry menambahkan bahwa sebagai regulator yang fokus pada pengembangan koperasi di Indonesia, Kemenkop sangat membutuhkan dukungan dan masukan dari Yayasan Hatta agar dapat menjalankan mandat Presiden Prabowo Subianto untuk menjadikan koperasi sebagai tumpuan ekonomi rakyat dengan baik. Salah satu program penting yang sedang dijalankan adalah pembangunan 70.000 hingga 80.000 Koperasi Desa (Kopdes Merah Putih) untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di pedesaan.
“Sebagai aparatur ideologi, kami harus bisa menerjemahkan pemikiran Bung Hatta, khususnya tentang Koperasi Desa, agar program ini dapat berjalan dengan baik dan tepat sasaran. Ini akan menjadi warisan bagi kita semua, dan Kopdes Merah Putih nanti akan menjadi pusat kemakmuran di desa,” ujar Ferry.
Wamenkop juga menegaskan bahwa pembentukan Kopdes Merah Putih ini ditargetkan untuk diluncurkan pada 12 Juli 2025 bersamaan dengan Peringatan Hari Koperasi Nasional. Kopdes ini diharapkan dapat menjadi alat bagi warga desa dalam melawan praktik-praktik merugikan seperti tengkulak, rentenir, dan pinjaman online.
“Kami membutuhkan dukungan dan doa dari Bu Halida dari Yayasan Bung Hatta serta LP3ES untuk terus memberikan masukan agar pembangunan Kopdes Merah Putih ini berjalan sesuai rencana dan tepat waktu,” tegas Wamenkop.
Sementara itu, Direktur Yayasan Hatta Halida Nuriah Hatta menyatakan bahwa Bung Hatta, sebagai Bapak Koperasi Indonesia, memiliki banyak gagasan penting dalam membangun kemajuan bangsa melalui koperasi. Menurut Halida, semua gagasan tersebut seharusnya menjadi referensi bagi pemerintah dalam merumuskan kebijakan-kebijakan yang berpihak kepada rakyat kecil, khususnya masyarakat desa.
“Terima kasih atas kesempatan dan bantuan untuk bekerja sama dalam pembangunan Sekolah Pemikiran Bung Hatta. Kolaborasi ini sangat penting agar kita bisa menjangkau lebih banyak lagi,” kata Halida.
Halida juga menyebutkan bahwa pemikiran-pemikiran Bung Hatta telah didokumentasikan dalam sebuah buku yang terdiri dari 9 jilid dan akan meluncurkan Buku Ke-10 pada Mei 2025, yang berisi tentang pembangunan koperasi, sumber daya manusia, dan tata kelola pemerintahan.
Terkait dengan program Kopdes Merah Putih, Halida memberikan dukungan penuh kepada Kemenkop dan yakin bahwa inisiatif Presiden Prabowo Subianto untuk membangun perekonomian yang berkeadilan melalui koperasi akan dapat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
“Program Kopdes Merah Putih ini akan menjadi gerakan untuk membangun ekonomi yang berkeadilan dan menjadi andalan bagi masyarakat desa. Ini harus berhasil dan menjadi penyemangat bagi semua,” ujar Halida.