BANDUNG – Kementerian Perdagangan melalui Direktorat Pengguna dan Pemasaran Produk Dalam Negeri (P3DN) mengadakan pelatihan dalam Program UMKM Jadi Go Digital (JAGO) bagi pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM). Fasilitasi ini berlangsung dari 27 Agustus hingga 18 September 2024 sebagai bentuk komitmen Kemendag dalam mendukung UMKM Indonesia untuk meningkatkan inovasi, efisiensi, daya saing digital, dan memperluas jangkauan pasar.
Dalam acara penutupan Rangkaian Puncak Program UMKM JAGO di kantor Kemendag, Jakarta, pada Senin (7/10), Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag, Moga Simatupang, menekankan pentingnya pelaku UMKM untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi digital. “Di tengah pesatnya perkembangan teknologi digital, pelaku UMKM dituntut untuk tetap adaptif. Kemendag berupaya memfasilitasi melalui program-program unggulan, salah satunya UMKM JAGO,” ujarnya.
Program UMKM JAGO merupakan hasil kolaborasi Kemendag dengan platform e-commerce Lazada Indonesia dan akselerator Lampu.id. Pelatihan dan lokakarya yang telah berlangsung fokus pada peningkatan pengetahuan pelaku UMKM dalam menerapkan teknologi digital, pengembangan kualitas produk, perizinan usaha, dan strategi pemasaran digital, termasuk penggunaan kecerdasan buatan (AI).
Pada acara puncak ini, penghargaan diberikan kepada 25 UMKM terbaik yang terpilih berdasarkan peningkatan pengikut di media sosial Instagram dan omzet sebagai dampak dari iklan dan penerapan materi lokakarya. Para pelaku UMKM ini berasal dari sektor kriya, kesehatan dan kecantikan, fesyen, serta kuliner.
Moga menambahkan, “Penghargaan ini merupakan apresiasi atas kerja keras pelaku UMKM dan menjadi motivasi bagi UMKM lain untuk terus berinovasi serta memanfaatkan teknologi digital. Meskipun program UMKM JAGO ditutup, Kemendag akan terus membuka inisiatif lain untuk mendukung usaha lokal agar bisa bersaing di tingkat nasional maupun internasional.”
Apresiasi
Dalam program ini, Moga juga mengapresiasi 250 pelaku usaha yang terpilih sebagai peserta melalui pendaftaran daring. Proses seleksi dilakukan dengan ketat dari total 1.134 pendaftar, berdasarkan kriteria inovasi, performa digital, dan pertumbuhan usaha.
Krisna Ariza, Direktur P3DN Kemendag, berharap Program UMKM JAGO dapat menjangkau wilayah yang lebih luas ke depan. “Program ini ditujukan untuk pelaku UMKM di Provinsi DKI Jakarta dan Jawa Barat, khususnya di wilayah Bogor, Depok, dan Bekasi. Kami berencana memperluas jangkauan program ini pada tahun 2025,” tuturnya melalui keterangan resmi.
Sementara itu, Budi Primawan, Vice President Government Affairs Lazada Indonesia, menekankan komitmen Lazada untuk membantu UMKM. “Kami berharap dapat terus berkolaborasi dengan pemerintah untuk meningkatkan kapasitas UMKM dan membangun ekosistem ekonomi digital yang inklusif,” jelasnya.
Pendiri Lampu.id, Melissa Wijaya, menambahkan bahwa UMKM JAGO bertujuan untuk meningkatkan daya saing di pasar lokal dan global serta menciptakan usaha yang saling mendukung. “Kami berharap kolaborasi antara pemerintah, swasta, dan pelaku UMKM dapat menciptakan lingkungan usaha yang dinamis,” ungkapnya.
Acara puncak ini juga diisi dengan talkshow bertema “Tren Belanja Produk Dalam Negeri dan Edukasi UMKM Nasional melalui Program UMKM JAGO 2024”, menghadirkan pembicara dari Kemendag, Lazada, dan UMKM terbaik.