SATUJABAR, BANDUNG – Kebakaran melanda Tempat Pembuangan Sampah (TPS) yang berada di pinggiran Kali Cikarang Bekasi Laut (CBL).
Asap dari lokasi mengganggu jarak pandang pengendara yang melintas ruas jalan tol Cibitung-Cilincing.
Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi, Hasan Basri mengatakan, ratusan personel Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi saat ini masih terus berjibaku menaklukkan kebakaran lahan TPS tersebut.
Kobaran api diduga terjadi Sabtu (23/09/2023).
“Kebakaran yang terjadi di lahan eks pembuangan sampah ini cukup parah dengan sebaran api mencapai 800 meter lebih dan terus meluas. Kita masih terus berupaya memadamkan kobaran api sejak Sabtu lalu dengan menerjunkan personel dan mobil pemadam kebakaran,” jelas Hasan Basri saat memimpin pemadaman di Desa Sumberjaya, Kecamatan Tambun Selatan pada Senin (25/09/2023).
Hasan menjelaskan, kondisi sampah yang mengering akibat musim kemarau ditambah dengan ketebalan sampah yang mencapai kurang lebih 10 meter membuat jangkauan kobaran api begitu cepat.
Pemadaman membutuhkan waktu yang agak lama mengingat sampah yang terbakar ketebalannya kurang lebih 3 meter persegi.
“Sedangkan titik jangkauan pemadaman di area tengah cukup sulit dan hanya bisa kita lakukan dari area pinggir jalan tol dan pinggir Kali CBL,” katanya.
KOORDINASI PIHAK TOL
Sekretaris Dinas Pemadam Kebakaran, Muhamad Kurnaefi menambahkan, proses pemadaman kebakaran juga turut melibatkan pihak tol karena jarak pandang di dalam tol ikut terimbas.
Sedangkan untuk unit mobil pemadam kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran juga dibantu oleh pihak swasta dalam penanganannya.
“Penanganan kebakaran mendapat bantuan unit mobil pemadam dari perusahaan dan kawasan industri seperti, PT. Fajar Paper, PT. Jababeka dan Marunda Centre. Untuk keselamatan di dalam tolnya pihak tol juga terlibat,” kata Kurnaefi.
Dirinya juga menerangkan, akses pemadaman yang dilakukan oleh Dinas Pemadam Kebakaran Kabupaten Bekasi yang cukup berjauhan dengan sumber air juga berpengaruh terhadap penanganan kebakaran di TPS tersebut.
“Ambil airnya harus ke Mako Disdamkar di Cibitung atau ke Tambun Utara kantor pengelola tol. Jadi sejak Sabtu lalu kita harus bergantian antara mobil yang membawa airnya,” katanya dilansir situs Pemkab Bekasi.