SATUJABAR, GARUT–Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan, memastikan, proses penyelidikan berjalan terkait insiden dalam kegiatan makan gratis bersama warga bagian dari pesta pernikahan Maulana Akbar, putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina. Proses penyelidikan dengan melakukan pendalaman dan investigasi, untuk mengungkap unsur kelalaian dalam insiden yang menelan tiga korban jiwa.
Kapolda Jawa Barat, Irjen Pol. Rudi Setiawan, turun langsung memimpin proses olah tempat kejadian perkara (TKP) insiden dalam kegiatan makan gratis bersama warga bagian dari pesta pernikahan Maulana Akbar, putra Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, dengan Wakil Bupati Garut, Luthfianisa Putri Karlina. Rudi mengecek gerbang Pendopo Kabupaten Garut, yang menjadi awal warga berdesakan hingga memakan korban.
Rudi juga menelusuri tempat kegiatan makanan gratis, termasuk titik lokasi dimana tiga korban tewas, hingga pintu keluar setelah pembagian makanan. Rudi meminta salah seorang saksi anggota Satpol PP Kabupaten Garut, untuk menceritakan kronologis kedua warga sipil dan satu anggota kepolidian tewas di lokasi kejadian, hingga proses evakuasi dilakukan.
Rudi memastikan, proses penyelidikan berjalan untuk mengungkap adanya unsur kelalaian atau tidak. Proses penyelidikan dengan melakukan pendalaman dan investigasi mengurai bagaimana peristiwa terjadi hingga merenggut tiga korban jiwa.
“Proses penyelidikan berjalan. Nanti diperiksa siapa paling bertanggung dalam peristiwa ini. Kita akan dalami dan melakukan investigasi,” ujar Rudi kepada wartawan, Sabtu (19/07/2025).
Rudi mengatakan, berdasarkan keterangan dari Polres Garut, rangkaian pesta pernikahan putra Dedi Mulyadi dengan Wakil Bupati Garut, mengantongi izin. Pihak kepolisian, dalam hal ini Polres Garut juga diminta bantuan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Garut untuk melakukan pengamanan selama acara berlangsung.
Personel keamanan yang disiagakan di berjumlah 404 orang. Mereka disebar di sejumlah titik rawan, potensi gangguan, dan penanggulangan keamanan juga disiapkan.
“Jadi, semua prosedur pengamanan di lokasi acara telah dilakukan. Itu yang sudah saya dalami,” kata Rudi.
Rudi menambahkan, meski prosedur telah dilakukan, peristiwa yang harus merenggut korban tidak bisa dihindari. Bahkan, seorang anggota Polres Garut, Bripka Cecep Saeful Bahri, menjadi salah satu korban tewas.
Rudi juga telah mengajukan kenaikan pangkat luar biasa (KPLB) bagi korban menunggal dunia, Bripka Cecep Saeful Bahri. Rudi telah berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk menaikkan pangkat almarhum satu tingkat menjadi Aipda, karena gugur saat sedang menjalankan tugas membantu masyarakat.(chd).