Otoritas Saudi yang berharap jamaah tidak berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat jumat di Masjidil Haram.
MAKKAH — Memasuki Jumat terakhir wukuf di Arafah, jamaah haji Indonesia, banyak memilih untuk melaksanakan shalat Jumat di Mushola hotel atau di masjid dekat mereka menginap. Jamaah mengikuti imbauan Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk menjaga kesehatan dan mempersiapkan diri buat puncak haji.
Berdasarkan pantauan di hotel nomor 311, Makkah, jamaah haji Indonesia memadati Mushola yang terletak di lantai empat itu. Ratusan jamaah memenuhi bagian dalam dan lorong-lorong depan Mushola.
“Sekarang (jalan ke Harom) lagi tutup disuruh ketua kloter untuk istriahat mempersiapkan diri stamina fisik untuk Arafah dan Mina,” ujar Mohammad Anwar, jamaah asal Sulawesi Barat selepas shalat, Jumat (30/5/2025).
Menurut Anwar, sebelum ada imbauan, dirinya mengaku sering berangkat ke Masjidil Harom untuk menunaikan shalat wajib. Namun mendekati puncak haji, dia memilih untuk shalat di masjid atau mushola tempatnya menginap. “Kalau sebelum ada imbauan sering, sekarang banyak istirahat buat hadapi puncak haji,” ujarnya.
Di Hotel 502, Makkah, Jumat (30/5/2025), tampak jamaah haji telah memadati bagian dalam hingga ke area luar musala sejak pukul 11.00 waktu Arab Saudi. Jamaah tampak berdoa dan mengaji menunggu azan. Salat Jumat baru dimulai sekitar pukul 12.16 waktu Saudi.
Khotib mengajak seluruh jamaah haji bersyukur mendapat kesempatan melaksanakan ibadah haji. Dia mengatakan, tak semua orang diberi kesempatan melaksanakan ibadah haji. “Marilah kita bersyukur dapat melaksanakan ibadah haji di Tanah Suci,” ucap dia.
Khotib mengingatkan jamaah haji tentang berkah menjadi haji yang mabrur. Para jamaah haji diajak untuk melaksanakan ibadah dengan khusyuk dan mengikuti anjuran dari petugas haji serta otoritas Arab Saudi.
Sebelumnya, beredar edaran dari Otoritas Saudi yang berharap jamaah tidak berbondong-bondong untuk melaksanakan shalat jumat di Masjidil Haram. “Demi menjaga keselamatan, kenyamanan, dan kebugaran jamaah, dimohon untuk melaksanakan Salat Jumat di masjid-masjid sekitar pemondokan masing-masing, dan tidak menuju ke Masjidil Haram,” demikian tulis edaran itu.
“Mohon kepada petugas agar menyampaikan imbauan ini kepada seluruh jemaah di wilayah tugasnya. Atas perhatian dan kerja samanya, kami ucapkan terima kasih,” sambungnya.
Otoritas Saudi kembali menerapkan rekayasa jam operasional untuk bus shalawat. Akses ke terminal bus yang berada di dekat Masjidil Haram dibatasi hanya sampai pukul 08.30 waktu Arab Saudi.
Hal itu dilakukan untuk mempermudah petugas Masjidil Haram mengatur alur masuk dan keluar ratusan ribu jemaah yang hendak salat Jumat. Apalagi, hari ini merupakan salat Jumat terakhir sebelum jemaah haji melaksanakan ibadah puncak haji, yakni wukuf di Arafah pada Kamis, 5 Juni 2025.
Sebelumnya, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) telah mengeluarkan imbauan agar jemaah mengutamakan salat di hotel sejak Kamis (29/5). Jamaah diminta menjaga kondisi fisik menjelang wukuf.
“Ketika ada pembatasan ini, dikhawatirkan juga mengganggu kesehatan jemaah, kebugaran jemaah, apalagi sudah mendekati puncak Armuzna (Arafah, Muzdalifah, dan Mina). Jadi diimbau kepada jemaah agar melaksanakan aktivitas di dalam hotel, termasuk aktivitas ibadahnya,” ucap Kabid Transportasi PPIH Mujib Roni. (yul)