BANDUNG – Jonatan Christie (6) harus mengakui keunggulan Anders Antonsen (3/Denmark) di final turnamen kali ini, dengan skor 15-21, 13-21. Meskipun berhasil melaju hingga babak final, Jonatan merasa penampilannya masih belum optimal.
Usai pertandingan, Jonatan mengungkapkan bahwa mencapai final saja belum cukup, meskipun ia merasa penampilannya sepanjang turnamen cukup baik. “Puji Tuhan, Tuhan membantu banyak sekali,” ujarnya dikutip situs PBSI.
Menurut Jonatan, strategi dan pola permainan Antonsen sangat efisien. Ia mengakui bahwa dirinya banyak terbawa tempo permainan lawan yang membuatnya jadi kurang sabar, terburu-buru, dan banyak melakukan kesalahan sendiri. Antonsen, lanjut Jonatan, bermain dengan sangat aman dan tenang baik dalam bertahan maupun menyerang.
Jonatan juga mengingat pengalamannya pekan lalu di Kumamoto Masters, di mana ia hampir menang namun akhirnya kalah. Namun, dari pengalaman tersebut, ia berhasil belajar dan meraih final di Shenzhen kali ini.
“Dari pertandingan tadi saya juga belajar lagi, permainan tadi sangat di bawah performa terbaik saya,” ungkapnya.
Meski mencapai semifinal atau final dianggap sebagai pencapaian, Jonatan menyatakan bahwa baginya, juara tetap menjadi tujuan utama. “Itu yang masih mengganjal di hati,” tutup Jonatan dengan penuh harapan untuk prestasi yang lebih baik di masa mendatang.