BANDUNG – Kontingen Jawa Barat (Jabar) mendesak pengurus pusat atau pengurus besar cabang olahraga untuk menegur wasit dan juri yang bertugas di Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumut 2024 agar bekerja secara profesional.
Seruan ini muncul setelah sejumlah perangkat pertandingan dinilai merusak nilai-nilai sportivitas dalam berbagai cabang olahraga.
Kasus terbaru terjadi dalam pertandingan perempat final antara Aceh dan Sulawesi Tengah yang berlangsung di Stadion Dimurthala, Banda Aceh pada Sabtu malam, 14 September 2024.
Juru Bicara Kontingen Jabar, Kiki Nurjaman, menyatakan bahwa buruknya kinerja perangkat pertandingan juga terjadi di cabang olahraga lain, dan Jabar merasa dirugikan oleh hal ini.
Kiki melaporkan bahwa Jabar baru-baru ini melayangkan protes di cabang olahraga taekwondo. Ia menilai bahwa perangkat pertandingan tidak bekerja dengan jujur, yang menurutnya dapat merusak pembinaan atlet dan olahraga secara nasional.
“Ini telah merusak pembinaan atlet yang telah kami lakukan selama ini. PON bukan hanya sekedar ajang kompetisi, tetapi juga bisa merusak pembinaan olahraga secara nasional,” keluh Kiki dilansir situs KONI Jabar.
Kiki meminta pengurus pusat cabang olahraga untuk menindak tegas perangkat pertandingan yang dinilai tidak menjunjung tinggi sportivitas.
Ia menyarankan agar pengurus cabor meniru langkah PSSI yang mengusut kasus pemukulan wasit oleh pemain Sulawesi Tengah di babak perempat final.
Koordinator Bidang Hukum Wilayah Sumatra Utara, Wenda Aluwi, mengungkapkan bahwa Jabar telah mengajukan tiga protes resmi terkait pertandingan di Sumut. “Kami hanya melayangkan protes jika sudah keterlaluan atau berlebihan,” katanya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, menyatakan komitmennya untuk mengusut tuntas kasus pemukulan wasit dan kinerja wasit yang memimpin pertandingan tersebut.