BANDUNG – Teknologi 5G kini membawa perubahan signifikan bagi berbagai sektor, termasuk sektor pertambangan.
Dalam acara Digital Transformation Indonesia Conference and Expo (DTI-CX) yang diadakan di Jakarta, para peserta membahas bagaimana kecepatan dan kapasitas data 5G dapat merevolusi industri pertambangan dengan pemantauan real-time yang lebih akurat, otomatisasi proses, dan komunikasi yang lebih efisien antara perangkat dan sistem.
Sekretaris Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM, Siti Sumilah Rita Susilawati, mengungkapkan bahwa Ditjen Minerba tengah mengoptimalkan pemanfaatan teknologi 5G untuk berinovasi dan memenuhi kebutuhan sektor pertambangan di Indonesia.
Teknologi ini bertujuan untuk mempermudah kegiatan pertambangan dan mendukung peran vital sektor ini dalam perekonomian nasional.
Rita menjelaskan, “Ditjen Minerba telah memanfaatkan aplikasi MODI (Minerba One Data Indonesia) dan MOMI (Minerba One Map Indonesia).
Melalui aplikasi-aplikasi ini, kami dapat mengelola database, pengawasan teknis, perencanaan, pembayaran Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), pelaporan, hingga kepastian penggunaan komponen dalam negeri dengan lebih efisien untuk menunjang perizinan pertambangan.”
Di sisi lain, inovasi juga datang dari Badan Usaha Pertambangan. PT Freeport Indonesia, bekerja sama dengan Telkomsel, telah menerapkan teknologi 5G Smart Mining pada tahun 2022, menjadikannya sebagai yang pertama di Asia Tenggara.
Efisiensi
Pemanfaatan teknologi ini telah meningkatkan kinerja dengan efisiensi operasional yang lebih baik, pemantauan real-time yang lebih mudah, serta kemudahan dalam pemetaan dan survei lapangan menggunakan drone.
Rita menambahkan bahwa sektor pertambangan merupakan salah satu tulang punggung perekonomian nasional, berfungsi sebagai sumber penerimaan negara, penggerak pembangunan daerah, neraca perdagangan, investasi, serta penyedia bahan baku energi dan industri domestik.
Pada tahun 2023, sektor ini menyumbang PNBP Subsektor Minerba sebesar Rp172,96 triliun.
“Dengan kontribusi yang signifikan ini, sektor pertambangan menjadi sangat vital. Karena itu, inovasi dalam produktivitas dan keselamatan kerja harus menjadi perhatian utama Pemerintah dan badan usaha,” tegas Rita melalui siaran pers.
Ditjen Minerba terus mendorong badan usaha pertambangan untuk terus berinovasi dengan teknologi terbaru untuk menjawab tantangan dan kebutuhan dalam sektor pertambangan.
Inovasi ini diharapkan dapat meningkatkan keselamatan kerja dan produktivitas komoditas pertambangan secara efektif dan efisien.