Jasa pendorong resmi itu pakai rompi lalu ada tasrehnya di kantong.
SATUJABAR, MAKKAH — Jamaah haji Indonesia yang menggunakan kursi roda akan mendapatkan kartu pengendali setibanya di Masjidil Haram. Kartu tersebut diberikan oleh sektor khusus Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi agar jamaah lansia dan disabilitas bisa menjalankan ibadah umroh, baik itu tawaf dan sai lebih nyaman dan aman.
“Kita fasilitasi kartu itu, di dalam kartu kendali itu sudah ada kode nomor busnya,” ujar Kepala Seksi Layanan Lansia, Disabilitas dan Penanganan Krisis dan Pertolongan Pertama Susilowati, saat berdikusi di Media Centre Haji, Makkah.
Kartu ini nanti akan dipegang oleh pendorong kursi roda resmi. Kartu itu diberikan supaya pendorong tidak menurunkan jamaah seenaknya. Karena, ada kasus, jamaah diturunkan lantaran pendorong tak bisa masuk ke Masjidil Haram sebab tak punya tasreh.
“Karena kartu ini akan menjadi bukti pengantaran dan pendorong baru bisa dapat uang pembayaran jika sudah mengantarkan kembali kartu ini ke petugas,” ujarnya.
Dalam penyediaan jasa pendorong kursi roda, PPIH Arab Saudi menggandeng koordinator lokal yang berada di terminal. Koordinator warga lokal ini yang nanti akan menyediakan jumlah kebutuhan pendorong.
“Jadi kalau nanti ada pendorong yang tak tanggung jawab kita bilang ke koordinator ini (Mr Boro), nanti dia akan mengggantikan dengan yang baru,” ujarnya.
Namun secara umum, kata ia, penggunaan koordinator lokal ini akan memudahkan petugas untuk mencari jasa pendorong resmi. Karena bagaimana pun, saat berada di terminal Masjidil Haram seperti di Syib Amir, banyak pendorong ‘bodong’. “Jasa pendorong resmi itu pakai rompi lalu ada tasrehnya di kantong,” ujar Susilowati.
Hanya saja, ada beberapa modus kecurangan yang dilakukan oleh sejumlah pendorong terkait tasreh tersebut. Misal antara tasreh dan foto tidak cocok atau dia menggunakan tasreh orang lain. Ada juga pendorong yang menggunakan tasreh dari orang tuanya.
“Nah ini yang biasanya kita cocokin antara data di tasreh dengan identitas lain yang ada di kantongnya,” ujarnya.
Adapun biaya pendorongan jamaah haji dari terminal di area Masjidil Haram ke area mataf dan sai, menurut Susi berkisar antara 250 hingga 300 riyal. Pendorong akan membawa jamaah dari mulai masuk ke Masjidil, melakukan tawaf dan sai hingga balik lagi ke terminal. (yul)