SATUJABAR, BANDUNG – Indonesia gagal di China Masters 2025 yang berlangsung 16-21 September 2025 Shenzhen Arena, China.
Pada turnamen berhadiah USD 1,25 juta itu, seluruh perwakilan Indonesia kandas. Harapan Indonesia sempat muncul ketika pasangan Fajar Alfian dan Muhammad Shohibul Fikri mampu melangkan ke semifinal. Akan tetapi langkah mereka terhenti di tangan pemain Korea.
Fajar Alfian mengungkapkan bahwa ia banyak melakukan kesalahan sendiri sepanjang laga, sementara lawan tampil sangat solid dan minim kesalahan.
“Hari ini saya pribadi banyak melakukan kesalahan. Kim/Seo sebaliknya bermain sangat rapi, tidak mudah mati sendiri. Kami sudah mencoba berbagai cara, tapi mereka sudah siap dan belajar dari pertemuan sebelumnya,” ungkap Fajar dikutip laman PBSI.
Ia juga mengakui bahwa pasangan Korea mampu menutup ruang permainan mereka dengan sangat baik. “Saya merasa tadi ruang di lapangan mereka sangat sempit, mereka berhasil menutup semua celah yang ada. Dari sana banyak keragu-raguan dari saya,” tambahnya.
Menanggapi hasil pertandingan, Fajar menyebut tim akan segera berbenah dan mempersiapkan diri untuk turnamen selanjutnya. “Dengan hasil ini, kami besok pagi akan langsung terbang ke Korea. Kami akan menyiapkan lagi untuk Korea Open. Diskusi dengan Fikri dan pelatih, evaluasi pertandingan tadi. Apa kekurangannya dan coba diperbaiki. Namanya pertandingan, ada menang atau kalah. Ini jadi pembelajaran untuk kami buat ke depan,” ujarnya.
Sementara itu, Muhammad Shohibul Fikri juga mengakui keunggulan lawan dalam penguasaan bola. “Mereka berhasil menurunkan bola terlebih dahulu, kami keduluan terus. Di bola pertama dan keduanya juga mereka lebih unggul. Mencoba main no lob, mereka juga meladeni dan sangat safe,” kata Fikri.
Pasangan Fajar/Fikri bertekad memperbaiki performa mereka dan tampil lebih siap di ajang Korea Open mendatang.