SATUJABAR, BANDUNG – Memasuki musim hujan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung berencana mengembangkan program Warga Jaga Warga menjadi Siskamling Siaga Bencana. Program ini bertujuan tidak hanya menjaga keamanan lingkungan, tetapi juga meningkatkan kesiapsiagaan warga terhadap potensi bencana seperti banjir dan longsor.
Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa upaya ini akan melibatkan seluruh lapisan masyarakat melalui kegiatan gotong royong yang terstruktur dan aktif.
“Saya akan keliling ke 151 kelurahan selama kurang lebih tiga bulan ke depan untuk memastikan kesiapan masyarakat menghadapi musim hujan. Kita lakukan pencegahan sebisa mungkin sebelum bencana terjadi,” kata Farhan, Selasa, 16 September 2025.
Program Siskamling Siaga Bencana akan dilaksanakan secara aktif pada pagi dan malam hari. Di pagi hari, warga akan dilibatkan dalam pengecekan fasilitas dan titik rawan bencana, sementara malam hari difokuskan pada pengawasan keamanan lingkungan.
“Kalau menunggu yang formal-formal, banyak hal tidak terurus. Maka kami bikin terobosan dengan melibatkan semua warga,” tambahnya.
Sebagai bagian dari peluncuran awal program ini, pada Selasa malam (16/9), Wali Kota Farhan turut serta dalam kegiatan siskamling di wilayah Kecamatan Andir. Ia bahkan menyempatkan diri menyambangi Vihara Tanah Bakti untuk bertemu langsung dengan warga.
Kehadiran Farhan di tempat ibadah lintas agama ini menjadi simbol kuat semangat kebersamaan dan toleransi yang hidup di Kota Bandung.
“Saya sangat tersentuh, karena ini kedua kalinya saya datang ke sini. Warga Bandung menunjukkan kebersamaan dan toleransi yang luar biasa,” ujarnya.
Pemkot Bandung berharap gerakan Siskamling Siaga Bencana dapat menjadi inspirasi bagi wilayah lain, sebagai model kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat dalam menciptakan lingkungan yang aman dan tangguh menghadapi bencana.
“Warga jaga warga, warga jaga kota. Semua untuk Bandung yang utama,” tutup Farhan.