BANDUNG – Pada pertandingan hari ini di Grup A, Gregoria Mariska Tunjung harus mengakui keunggulan Wang Zhi Yi dari Tiongkok dengan skor 8-21, 16-21. Meskipun kalah, Gregoria mengungkapkan refleksi atas perjalanan kariernya sepanjang tahun 2024.
“Sekali lagi, saya merasa ini bukan tahun yang buruk, meskipun ada banyak naik turun yang pasti bisa dirasakan semua orang,” ujar Gregoria dikutip situs PBSI.
“Ada minggu di mana saya bermain sangat baik, tapi minggu berikutnya hasilnya bisa berbeda. Itu adalah tantangan yang harus saya hadapi.”
Gregoria mengaku sedikit kecewa dengan performanya tahun ini, karena ia berharap bisa tampil lebih baik. Namun, ia menilai perjalanan ini tetap menjadi pembelajaran. “Tahun ini selesai, dan saya berharap bisa meraih lebih, tapi hasil ini memberikan catatan baik untuk saya untuk terus belajar.”
Pemain asal Indonesia ini juga menyampaikan, salah satu pelajaran terbesar tahun ini adalah untuk tidak mudah menyerah dalam situasi sulit. “Saya mencontoh banyak pemain untuk terus bertahan, dan beberapa kali saya berhasil melakukannya,” tambahnya.
Setelah meraih medali perunggu di Olimpiade, Gregoria menyadari bahwa perhatian publik terhadap dirinya semakin besar. Namun, ia menegaskan bahwa hal itu tidak membuatnya puas. “Justru, itu memacu saya untuk terus berusaha dan meraih lebih banyak gelar.”
Selain itu, Gregoria juga memberikan apresiasi kepada sektor tunggal putri yang terus berkembang. “Dari level International Challenge hingga turnamen papan atas, sektor ini mampu memberikan prestasi di semifinal atau final. Itu membuat saya bangga karena dulu kami berada di titik yang sangat sulit,” jelasnya. “Sekarang saya melihat persaingan yang sehat dan banyak talenta muda. Saya yakin masa depan tunggal putri akan cerah.”