BANDUNG – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berperan aktif dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri nasional yang kian meningkat setiap tahun. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui program pendidikan vokasi, termasuk kelas industri yang kini diminati generasi muda yang ingin segera terjun ke dunia kerja.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa Kemenperin berkontribusi dalam menghasilkan sumber daya manusia (SDM) kompeten yang relevan dengan kebutuhan dunia industri melalui sekolah dan kampus vokasi Kemenperin yang memiliki kerja sama langsung dengan sejumlah sektor industri.
Salah satu contoh sukses program kelas industri adalah Mayora Academy yang dilaksanakan di SMK-SMTI Padang. Program ini merupakan hasil kerja sama antara SMK-SMTI Padang dan PT Mayora Indah Tbk, yang bertujuan untuk memberikan pengalaman industri nyata kepada siswa/i.
Saat ini, jumlah siswa yang tergabung dalam Mayora Academy di SMK-SMTI Padang mencapai 215 orang, dan jika digabungkan secara nasional, total siswa Mayora Academy yang tersebar di berbagai SMK Kemenperin telah berjumlah 780 orang.
Melalui keterangan resmi, Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI), Masrokhan, menjelaskan bahwa kelas industri adalah program kerja sama antara industri dan Kemenperin yang melibatkan industri dari proses rekrutmen, proses pembelajaran, hingga penentuan kelulusan peserta didik. Lulusan kelas industri akan langsung bekerja di industri tersebut.
Selain itu, Kemenperin juga membuka pendaftaran Jalur Penerimaan Vokasi Industri (JARVIS) Bersama 2025, yang merupakan jalur penerimaan calon siswa dan mahasiswa baru sekolah dan kampus Kemenperin yang dilaksanakan serentak setiap tahun. Tahun ini, pendaftaran dibuka hingga 31 Mei 2025 melalui situs resmi JARVIS.
Program kelas industri dan JARVIS ini menunjukkan komitmen Kemenperin dalam mencetak SDM industri yang terampil dan siap kerja, serta menjawab tantangan dunia industri yang terus berkembang.