BANDUNG – Pada pertandingan hari ini, pasangan ganda putra Indonesia, Leo Rolly Carnando/Bagas Maulana, berhasil melaju ke semifinal setelah mengalahkan Kim Gi Jung/Kim Sa Rang dari Korea dengan skor 21-13, 21-9.
Leo Rolly Carnando mengungkapkan meski menang cukup telak, namun pertandingan hari ini tidak mudah.
“Lawan kami adalah pemain senior yang sangat berpengalaman. Kami fokus pada setiap poin dan berusaha tidak terlena atau jumawa,” katanya dikutip situs PBSI.
Leo menambahkan bahwa dia bersama rekannya menerapkan strategi untuk menyerang terlebih dahulu.
“Karena yang menyerang biasanya memiliki peluang lebih besar untuk meraih poin.”
Sementara itu, Bagas Maulana menyatakan dirinya mewaspadai kematangan lawan, baik dari cara bermain maupun pukulan-pukulannya yang terarah.
“Kami yakin dengan pola permainan kami dan berharap Sabar/Reza bisa menang agar ganda putra Indonesia memiliki wakil di final nanti.”
Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani
Di sisi lain, pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyaman Gutama/Moh Reza Pahlevi Isfahani juga sukses melaju ke semifinal setelah mengalahkan Man Wei Chong/Kai Wun Tee (Malaysia) dengan skor 21-18, 21-15.
Sabar Karyaman Gutama bersyukur bisa mencapai semifinal.
“Kami senang dengan performa kami di Hong Kong Open ini. Kami belajar dari kekalahan sebelumnya di Indonesia Open dan lebih fokus hari ini.”
“Besok kami akan menghadapi Leo/Bagas, dan pertandingan pasti akan ramai. Kami sudah saling mengenal dan akan berusaha sebaik mungkin.”
Moh Reza Pahlevi Isfahani menambahkan dirinya senang bisa konsisten dengan pola permainan kami dan mempertahankan kondisi hingga saat ini.
“Menjadi pencari nafkah dengan tanggung jawab tambahan membuat kami lebih termotivasi. Kami juga sangat beruntung bisa mendapatkan coaching dari Mohammad Ahsan.”
Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin
Namun, Muhammad Shohibul Fikri/Daniel Marthin harus menelan kekalahan dari Kang Min Hyuk/Seo Seung Jae (Korea) dengan skor 18-21, 17-21.
Muhammad Shohibul Fikri menyebut, “Momentum sering kali datang setelah interval, terutama di gim kedua. Saya banyak melakukan kesalahan, dan hal ini cukup mengecewakan. Lawan kami, Kang/Seo, dapat kembali mengontrol permainan setelah interval.”
Daniel Marthin menambahkan, “Setelah interval, permainan depan dipegang lawan, dan kami banyak melakukan kesalahan sendiri. Kami harus belajar dari kekalahan ini dan berusaha lebih baik di turnamen selanjutnya. Meskipun hasil di tiga turnamen terakhir tidak memuaskan, kami berharap dapat meraih hasil yang lebih baik di China Open nanti.”