BANDUNG – Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Bandung menggelar Festival Demokrasi di Monumen Bandung Lautan Api, Tegalega, Rabu (4/9).
Hal itu dalam upaya meningkatkan partisipasi dan edukasi politik masyarakat, khususnya bagi pemilih pemula.
Festival ini melibatkan sekitar 2.500 peserta dari berbagai elemen masyarakat, termasuk siswa SMA/SMK se-Kota Bandung, anggota Purna Paskibra, Kwartir Cabang Pramuka, serta penyelenggara Pilkada di tingkat PPK dan PPS, serta perwakilan dari Bawaslu.
Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono, yang didampingi seluruh unsur Forkopimda Kota Bandung. Dalam sambutannya, Bambang Tirtoyuliono menekankan pentingnya peran pemilih pemula dalam menentukan masa depan Kota Bandung.
“Jumlah penduduk Kota Bandung saat ini sekitar 2,6 juta jiwa, dengan 1.896.389 orang tercatat sebagai pemilih. Saya ingin menekankan kepada para pemilih pemula untuk menggunakan hak pilih dengan bijaksana, karena kalian adalah agen perubahan bagi kota ini,” tegasnya.
Penjabat Wali Kota juga mengingatkan pentingnya bijak dalam berkomunikasi di media sosial, menghindari penyebaran berita palsu, dan menjauhi tindakan bullying. “Saya percaya generasi muda Kota Bandung cukup bijak dan dewasa untuk membuat pilihan yang tepat dalam Pilkada mendatang,” tambahnya.
Partisipasi Pemilu
Kepala Bakesbangpol Kota Bandung, Bambang Sukardi, mengungkapkan kebanggaannya atas tingkat partisipasi Pemilu 2024 di Kota Bandung yang mencapai 82,9 persen pada Februari lalu.
“Angka ini lebih tinggi dari rata-rata partisipasi di tingkat provinsi dan nasional. Kami berharap partisipasi dalam Pilkada Serentak yang akan datang semakin meningkat,” ujarnya.
Festival Demokrasi ini dirancang untuk menjangkau generasi muda melalui kombinasi seni tradisional, talkshow, dan musik modern, dengan tujuan menyampaikan pesan tentang pentingnya pemilihan kepala daerah secara efektif.
Pemerintah Kota Bandung berharap kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan partisipasi aktif masyarakat dalam Pilkada serentak tahun 2024, sekaligus mensosialisasikan pentingnya pencegahan korupsi di kota tersebut.
Festival Demokrasi tidak hanya berfungsi sebagai ajang edukasi politik, tetapi juga sebagai platform untuk menyampaikan pesan moral kepada generasi muda mengenai pentingnya pemilu dan Pilkada untuk masa depan yang lebih baik.