BANDUNG – Nilai ekspor Jawa Barat pada Juni 2024 mencapai USD 3,00 miliar, mengalami penurunan 10,21 persen dibandingkan bulan sebelumnya, Mei 2024.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) Jawa Barat jika dibandingkan dengan Juni 2023, nilai ekspor juga turun 3,10 persen.
Ekspor nonmigas pada Juni 2024 mencapai USD 2,96 miliar, turun 10,68 persen dari bulan Mei 2024.
Sebaliknya, ekspor migas mengalami lonjakan signifikan sebesar 64,80 persen pada bulan yang sama.
Secara kumulatif, nilai ekspor Jawa Barat untuk periode Januari hingga Juni 2024 tercatat sebesar USD 17,98 miliar, meningkat 0,50 persen dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor nonmigas juga mengalami kenaikan, mencapai USD 17,81 miliar atau naik 0,46 persen dibandingkan tahun 2023.
Penurunan nilai ekspor nonmigas terbesar pada Juni 2024 terjadi pada golongan alas kaki, dengan penurunan sebesar USD 137,42 juta.
Penurunan juga terlihat pada golongan kendaraan dan bagiannya sebesar USD 25,87 juta serta golongan karet dan barang dari karet sebesar USD 17,45 juta.
Secara kumulatif, untuk periode Januari hingga Juni 2024, sektor migas mengalami peningkatan ekspor sebesar 5,00 persen, sedangkan sektor industri naik 0,50 persen.
Namun, sektor pertanian serta sektor pertambangan dan lainnya mengalami penurunan masing-masing sebesar 6,82 persen dan 15,82 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Ekspor nonmigas pada Juni 2024 didominasi oleh pengiriman ke Amerika Serikat, dengan nilai USD 496,42 juta, diikuti oleh Filipina sebesar USD 269,44 juta dan Jepang sebesar USD 218,06 juta.
Ketiga negara tersebut menyumbang kontribusi sebesar 33,20 persen dari total ekspor nonmigas.