BANDUNG – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cimahi, Jawa Barat, mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi demam berdarah dengue (DBD) menjelang puncak musim hujan yang diprediksi terjadi pada November dan Desember 2024.
“Kita sampaikan kepada masyarakat untuk selalu waspada terhadap potensi DBD, meskipun kasusnya saat ini cenderung menurun,” ujar Kepala Dinkes Kota Cimahi, Mulyati, pada Jumat (4/10/2024).
Menurut data Dinkes, hingga September 2024, jumlah kasus DBD yang terdata sudah mencapai 738 kasus. Kasus akibat gigitan nyamuk aedes aegypti ini menunjukkan penurunan dalam beberapa bulan terakhir. Pada Januari 2024, terdapat 142 kasus, Februari 154, Maret 160, April 102, Mei 82, Juni 45, Juli 33, Agustus 15, dan September hanya 5 kasus. Total kasus kematian akibat DBD tercatat 6 orang.
Meskipun terjadi penurunan, Mulyati mengingatkan masyarakat untuk tetap waspada, mengingat Kota Cimahi merupakan wilayah endemi DBD. Ia mengimbau masyarakat untuk melakukan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), terutama saat hujan, di mana potensi berkembang biaknya jentik nyamuk cukup tinggi.
Dinkes juga menyarankan masyarakat melakukan 3M, yaitu menguras, menutup, dan menimbun barang-barang bekas yang dapat menampung air. Selain itu, masyarakat dianjurkan menanam tanaman pengusir nyamuk seperti bunga lavender, daun siri, dan daun mint.
Mulyati juga merekomendasikan pemeliharaan ikan seperti cupang dan mujair di bak penampungan air yang sulit dijangkau, karena ikan-ikan tersebut dapat menghambat perkembangan jentik nyamuk aedes aegypti.
“Ikan cupang atau ikan lainnya juga adalah pemakan jentik, sehingga bisa mencegah perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD,” pungkas Mulyati dilansir situs Pemkot Bandung.