• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Minggu, 8 Juni 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Dedi Mulyadi: Bandara Kertajati Tidak Optimal, Berubah Jadi ‘Peuteuy Selong’!

Editor
Minggu, 08 Juni 2025 - 12:02
Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.(Foto:Istimewa).

Gubernur Jabar, Dedi Mulyadi.(Foto:Istimewa).

SATUJABAR, MAJALENGKA–Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB), Kertajati, Majalengka, yang tidak berjalan optimal. Dedi Mulyadi menyebut, Bandara Kertajati sudah berubah layaknya ‘Peuteuy Selong’.

“Majalengka ka kaler-na keun, geus aya bandara. Bari jeung bandara na teh geus robah jadi peuteuy selong. Kunaon jadi peuteuy selong? Pan euweuh pesawat na, teu maju-maju (Majalengka sudah ada bandara. Namun, sudah berubah menjadi peuteuy selong. Kenapa jadi peuteuy selong? Karena tidak ada pesawatnya, tidak maju-maju,” ujar Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Keprihatinan Dedi Mulyadi tersebut, disampaikan saat memberi sambutan dalam acara Rapat Paripurna Hari Jadi Kabupaten Majalengka Ke-535, di Majalengka, Sabtu (07/06/2025). Dedi Mulyadi yang baru menjabat Gubernur Jawa Barat selama tiga bulan, mengaku, belum bisa membuat perubahan cepat, terkait kondisi Bandara Kertajati di Majalengka.

Dedi Mulyadi telah mempersiaplan strategi jangka panjang untuk mengembangkan kawasan di sekitar Bandara Kertajati, agar tidak terus membebani keuangan daerah.

“Kudu kumaha? Keun urang pikiran, aya desain strategi nu kudu disiapkeun. Ulah waka nyarekan ayeuna, pan aing na karek tilu bulan jadi Gubernur!” (Harus bagaimana? Kita pikirkan, ada desain strategi yang harus disiapkan. Jangan dulu marah sekarang, karena saya baru tiga bulan menjadi Gubernur)!” ungkap Dedi Mulyadi.

Menurut Dedi Mulyadi, BIJB Kertajati, semakin membebani anggaran Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat. Pemprov Jawa Barat harus nombok Rp.30 miliar buat keberlangsungan bandara.

Dedi Mulyadi juga menyinggung Kabupaten Majalengka yang sudah mulai bertransformasi menjadi kawasan industri. Majalengka memiliki potensi luar biasa ke depannya, sehingga pengembangan dalam bidang pendidikan harus menjadi salah satu solusi awal.

“Geus jadi kawasan industri. Strategi naon nu kudu dibangun barang mimiti? Pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar, sakola SMK dorong pertumbuhan na, engineer dorong, supaya naon? Supaya nguasai industri rebana!” (Sudah jadi kawasan industri, strategi apa yang harus dibangun pertama kali? Pengembangan pendidikan tinggi berbasis pasar. Sekolah SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) dorong pertumbuhannya, engineer dorong. Supaya apa? Supaya bisa menguasai industri Rebana!” jelas Dedi Mulyadi.

Dedi Mulyadi menegaskan, Kabupaten Indramayu, Cirebon, Majalengka, dan Subang, sudah berdiri pabrik-pabrik. Jika SDM (sumber daya manusia) tidak dipersiapkan, mentalnya tidak dibangun, maka pabrik-pabrik yang sudah berdiri, akan diisi oleh orang lain.(chd).

Tags: Bandara Internasional Jawa BaratBIJB Kertajatidedi mulyadigubernur jawa baratjawa baratkabupaten majalengka

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.