BANDUNG – Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah serius dalam mencegah praktik penjualan bayi yang belakangan ini meresahkan masyarakat. Wakil Wali Kota Bandung, Erwin, menegaskan bahwa pengawasan di seluruh rumah sakit akan diperketat, terutama terhadap ibu-ibu yang baru melahirkan.
“Kami mengimbau kepada seluruh rumah sakit agar melakukan pengawasan ketat terhadap para ibu yang baru melahirkan. Petugas keamanan, seperti satpam, harus lebih waspada. Prosedur penamaan bayi, pemberian tanda identitas, dan pengawasan terhadap keluar-masuknya orang juga harus diperketat,” kata Erwin saat ditemui usai kegiatan di SMA Kartika XIX-1 Bandung, Rabu (16/7).
Erwin juga berharap aparat keamanan dari unsur kepolisian dan TNI dapat turut serta dalam mendukung pengamanan di lingkungan rumah sakit.
“Mudah-mudahan unsur kepolisian dan TNI bisa turut memberikan kekuatan dalam penjagaan rumah sakit, demi melindungi keselamatan bayi-bayi yang baru lahir,” ujarnya.
Terkait bayi-bayi yang diduga menjadi korban, Erwin menegaskan bahwa mereka akan mendapatkan perhatian dan pemeriksaan medis menyeluruh.
“Setiap bayi yang ditampung pasti akan dicek kesehatannya. Kalau diketahui siapa orang tuanya, tentu akan kami kembalikan. Tapi kalau tidak ada yang mengaku sebagai orang tuanya, kita akan menampung dan melindungi mereka,” jelasnya dikutip Humas Kota Bandung.
Pemkot Bandung menegaskan komitmennya untuk melindungi hak-hak anak sejak dini dan tidak akan mentolerir praktik yang melanggar hukum serta mencederai nilai-nilai kemanusiaan.