• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Senin, 28 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

BRIN Angkat Tradisi Pacu Jalur sebagai Media Pelestarian Bahasa dan Budaya Lokal

Editor
Sabtu, 26 Juli 2025 - 07:02
Pacu Jalur

Pacu Jalur

JAKARTA – Tradisi Pacu Jalur, perlombaan perahu panjang khas Kabupaten Kuantan Singingi, Riau, tengah mencuri perhatian publik internasional lewat media sosial. Tak hanya karena atraksinya yang spektakuler, festival ini juga menjadi cerminan hidupnya budaya dan bahasa lokal yang membanggakan.

Menanggapi fenomena tersebut, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) melalui program BRIEF (BRIN Insight Every Friday) edisi ke-154 mengangkat tema “Populerkan Bahasa Daerah Melalui Budaya Lokal Pacu Jalur”. Kegiatan ini digelar secara daring pada Jumat (25/7) dengan menghadirkan narasumber Devi Fauziyah Ma’rifat, Peneliti Pusat Riset Manuskrip, Literatur, dan Tradisi Lisan BRIN.

Dalam paparannya, Devi menjelaskan bahwa Pacu Jalur merupakan pesta rakyat yang sarat dengan nilai gotong royong. “Kebersamaan terlihat sejak proses pembuatan perahu, atau yang disebut ‘jalur’, hingga pelaksanaan lomba. Semua lapisan masyarakat terlibat tanpa pamrih dalam tradisi ini, yang dikenal dengan sebutan parari,” ujar Devi dilansir laman BRIN.

Secara harfiah, Devi menerangkan pacu berarti lomba dan jalur berarti perahu panjang. Tradisi ini merupakan lomba perahu tradisional yang telah menjadi identitas masyarakat Kuantan Singingi. Perahu yang digunakan terbuat dari kayu lokal seperti kure, bonio, tonam, dan meranti, dengan panjang 25 hingga 40 meter.

Dalam perlombaannya, setiap perahu diisi oleh 40–60 orang peserta yang disebut anak pacu. Lomba dimulai dengan dentuman meriam sebanyak tiga kali dan menempuh jarak sekitar satu kilometer di Sungai Indragiri, Batang Kuantan.

Lebih rinci, Devi menyampaikan, rangkaian proses pembuatan jalur diawali dengan penebangan pohon yang dilakukan melalui upacara ritual. Selanjutnya adalah tahap pelayuran atau melayur jalur yang dilakukan malam hari dan dihadiri pejabat daerah. Momentum ini juga menjadi sarana masyarakat menyampaikan aspirasi kepada para pemimpin daerah. Setelah itu, perahu dicat dan diberi nama, yang biasanya terinspirasi dari kondisi alam sekitar selama proses pembuatan, lalu diturunkan ke sungai.

Dalam satu perahu terdapat beberapa peran penting, antara lain: Togak Luan (Tukang Tari): anak laki-laki usia 9–12 tahun yang menari di ujung perahu untuk membangkitkan semangat para pendayung. Anak Pacu: pria dewasa yang mendayung perahu secara serempak dan cepat, Timbo Ruang: bertugas membuang air dari dalam perahu dan memberi semangat, serta Tukang Onjai: berada di bagian belakang perahu dan mengatur arah laju jalur.

Festival Pacu Jalur digelar setiap bulan Agustus dan membawa berbagai dampak positif. Tradisi ini telah menjadi ikon budaya Kabupaten Kuantan Singingi, simbol persatuan dan semangat juang, sekaligus warisan budaya yang perlu terus dilestarikan. Selain itu, keberadaannya turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.

Melalui forum ini, BRIN menekankan pentingnya pelestarian budaya lokal sebagai media untuk menghidupkan kembali bahasa daerah. “Pacu Jalur bukan hanya tentang perlombaan, tetapi juga tentang bagaimana bahasa, nilai, dan jati diri masyarakat diwariskan lintas generasi,” tutup Devi.

 

Tags: BRINpacu jalur

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.