• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Kamis, 24 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

BNPB: Banjir Masih Jadi Bencana Dominan Saat Libur Lebaran

Editor
Minggu, 06 April 2025 - 08:02
Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Salah satunya terjadi di Desa, Karangsatria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Selasa (4/2/2025). Foto : Andi Imanuddin/ Newsroom.

Banjir melanda sejumlah wilayah di Kabupaten Bekasi. Salah satunya terjadi di Desa, Karangsatria Kecamatan Tambun Utara Kabupaten Bekasi, Selasa (4/2/2025). Foto : Andi Imanuddin/ Newsroom.

BNPB mengimbau masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah.

SATUJABAR, JAKARTA — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengungkapkan, bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi di sejumlah wilayah Tanah Air. Hal ini didasarkan laporan yang dihimpun Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) BNPB per hari Sabtu (5/4/2025).

Kejadian pertama dilaporkan dari Kabupaten Kampar, Provinsi Riau. Akibat hujan dengan intensitas yang tinggi dan dengan durasi yang cukup lama, banjir terjadi di Desa Penyasawan, Kecamatan Kampar.

“Bencana tersebut telah menyebabkan 180 KK, 200 rumah warga, satu unit fasilitas ibadah dan satu kantor desa terdampak pada hari Jumat (4/4) pukul 00.22 WIB,” kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangan persnya.

BPBD Kabupaten Kampar telah melakukan kaji cepat, pendataan dan berkoordinasi dengan dinas sosial serta pemerintah setempat untuk mendistribusikan bantuan kepada warga terdampak.

Selanjutnya, Abdul menyebut, banjir merendam Desa Sifaelete yang berada di Kelurahan Ilir Kecamatan Gunungsitoli, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara. Sebanyak 120 KK terdampak akibat peristiwa yang dipicu oleh tingginya intensitas hujan yang berlangsung cukup lama pada hari Jumat (4/4) pukul 13.00 WIB.

“Untuk kerugian materiil yang dilaporkan tercatat sebanyak  120 rumah, satu fasilitas pendidikan, tiga akses jalan dan 17 ruko terdampak,” ujar Abdul.

Abdul menjelaskan, BPBD Kota Gunungsitoli melakukan asesmen dan berkoordinasi lintas sektor dengan dinas terkait serta bersama dengan masyarakat melakukan pembersihan sampah dan material yang menyumbat drainase.

Kemudian, akibat tingginya intensitas hujan di wilayah bagian hulu sungai menyebabkan banjir merendam Kecamatan larompong dan Kecamatan Suli Barat yang berada di wilayah administrasi Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan pada Jumat (4/4) pukul 21.15 WITA.

Tercatat sebanyak 70 KK terdampak akibat kejadian ini, untuk kerugian materiil dilaporkan 70 rumah warga, akses jalan dan lahan sawah serta kebun terdampak dan terus dilakukan  pendataan.

“BPBD Kabupaten Luwu masih terus lakukan kaji cepat dan koordinasi dengan aparat kecamatan setempat,” ujar Abdul.

Kejadian banjir juga terjadi di wilayah Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah pada Jumat (4/4) pukul 19.30 WIB. Bencana itu telah melanda enam kelurahan yang berada di Kecamatan Cepu yaitu Kelurahan Cepu, Kelurahan Balun, Kelurahan Tambakromo, Kelurahan Karangboyo, Kelurahan Ngroto dan Kelurahan Ngelo.

Abdul mengatakan, sebanyak 468 rumah yang ditinggali 500 KK terdampak akibat peristiwa ini dan juga menyebabkan satu fasilitas umum dan empat unit fasilitas pendidikan terendam banjir.

“BPBD Kabupaten Blora dan BPBD Provinsi Jawa Tengah beserta lintas instansi terkait telah mengupayakan dukungan tanggap darurat mulai pembersihan drainase dari sampah hingga dukungan logistik kepada warga terdampak,” ujar Abdul.

Menyikapi peristiwa bencana yang terjadi di berbagai daerah, BNPB mengimbau kepada masyarakat meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan mengantisipasi ancaman potensi risiko bencana hidrometeorologi basah. Abdul mendorong, masyarakat evakuasi mandiri ke tempat yang lebih aman jika terjadi hujan deras lebih dari satu jam dan jarak pandang kurang dari 100 meter.

“Pemerintah daerah diminta untuk segera memeriksa kesiapan perangkat, personel, serta sumber daya guna menghadapi potensi darurat,” ucap Abdul. (yul)

Tags: banjirbencana hidrometeorologibnpblibur lebaran.

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.