Berita

BMKG Memprediksi Intensitas Hujan Semakin Tinggi di Awal 2025

Curah hujan akan mengalami peningkatan karena didorong aktifnya fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

SATUJABAR, JAKARTA —  Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi, awal 2025 mendatang curah hujan akan semakin meningkat. Tingginya curah hujan ini karena didorong oleh fenomena La Nina di Samudera Pasifik.

Demikian dikatakan Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dwikorita Karnawati saat Rapat Koordinasi (Rakor) Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 di Gedung Negara Grahadi, Surabaya, baru-baru ini.

“Curah hujan akan mengalami peningkatan karena didorong aktifnya fenomena La Nina di Samudera Pasifik,” ucapnya.

La Nina adalah fenomena iklim global yang akibat anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik yang menjadi lebih dingin dibandingkan biasanya.

“Tahun lalu yang terjadi adalah El Nino dan bersifat kering, sementara tahun ini adalah La Nina Lemah,” katanya

Hal inilah yang menjadi booster pertumbuhan awan-awan hujan sehingga intensitas dan volume hujan meningkat.

Bagi Indonesia, kata Dwikorita, fenomena ini menyebabkan peningkatan curah hujan di hampir sebagian besar wilayah yang berkisar 20 – 40 persen.

Situasi lainnya, karena terletak di antara dua benua dan dua samudra. Saat ini, Indonesia juga tengah dikepung oleh bibit siklon yang mengakibatkan angin kencang, gelombang tinggi, dan cuaca ekstrem.

Selain itu, dinamika atmosfer seperti Madden-Julian Oscillation (MJO) dan potensi Cold Surge (seruakan udara dingin) yang bergerak dari daratan Asia (Siberia) menuju wilayah barat Indonesia, juga diproyeksikan aktif selama periode Natal dan Tahun Baru (Nataru).

“Saat ini, Indonesia sendiri tengah berada di puncak musim penghujan. Kondisi ini ditambah La Nina serta kombinasi aktif Madden-Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby, gelombang Kelvin. Serta konvektif lokal di wilayah barat, selatan dan tengah Indonesia memperkuat dinamika atmosfer yang mendukung terjadinya hujan lebat di berbagai daerah,” paparnya.

Untuk itu, kata Dwikorita, sejak November lalu, BMKG sendiri terus mengeluarkan peringatan dini terkait potensi bencana hidrometeorologi. Selain mengimbau masyarakat di wilayah rawan bencana, BMKG juga terus berkoordinasi dengan instansi terkait dan juga pemerintah daerah untuk meningkatkan kewaspadaan dan kesiap-siagaan akan potensi bencana hidrometeorologi yang bisa datang sewaktu-waktu. (yul)

Editor

Recent Posts

Driver Taksi Online di Karawang Ditemukan Tewas di Irigasi, Diduga Korban Begal

SATUJABAR, KARAWANG,-- Viral di media sosial, penemuan mayat pria mengambang di irigasi di Kabupaten Karawang,…

2 menit ago

Imigrasi Karawang: 45 WNA dari 10 Negara Langgar Keimigrasian

Pelanggaran yang dilakukan warga negara asing tersebut ialah datang dengan menggunakan visa wisata, tapi ternyata…

40 menit ago

Polres Indramayu Periksa Senpi Anggota, Ini Kata Kapolres Ari

Tujuan utama dari pemeriksaan ini adalah mencegah penyalahgunaan senjata api dan amunisi.  SATUJABAR, INDRAMAYU --…

52 menit ago

Innalillahi, Dosen UIN Bandung Pepi Siti Paturohmah Meninggal Akibat Kecelakaan di Tol Cipularang

Mobil Toyota Innova yang ditumpangi sejumlah pengurus muslimat NU Jawa Barat dalam perjalanan menuju kegiatan…

1 jam ago

835.476 Kendaraan Meninggalkan Jabotabek pada H-7 s.d H-3 Natal 2024

BANDUNG – PT Jasa Marga (Persero) Tbk. mencatat sebanyak 835.476 kendaraan meninggalkan wilayah Jabotabek pada…

3 jam ago

Industri Mamin Triwulan III 2024 Tumbuh Positif, Beri Kontribusi Signifikan

BANDUNG  - Industri makanan dan minuman (mamin) di Indonesia terus menunjukkan kinerja yang positif, memberikan…

3 jam ago

This website uses cookies.