Berita

Biaya Sewa Minimarket Meroket, Alfamart Tutup 400 Gerainya di 2024

Keputusan penutupan ratusan gerai tersebut merupakan strategi bisnis yang lazim dilakukan untuk pengembangan bisnis.

SATUJABAR, JAKARTA – Direktur Corporate Affairs PT Sumber Alfaria Triaya Tbk (Alfamart) Solihin mengonfirmasi, terjadinya penutupan sebanyak 400 gerai Alfamart pada tahun ini. Keputusan penutupan ratusan gerai tersebut merupakan strategi bisnis yang lazim dilakukan untuk pengembangan bisnis.

“Tindakan kami itu adalah merupakan strategi perusahaan dalam rangka menciptakan efisiensi ya tentunya, dan pada akhirnya kami juga melakukan optimalisasi jaringan toko. Penutupan toko merupakan salah satu strategi kita,” kata Solihin.

Solihin mengungkapkan, setidaknya ada dua alasan penutupan ratusan gerai perusahaan terbuka dengan kode AMRT tersebut. Pertama adalah kaitannya dengan tingginya biaya sewa minimarket.

“Pertama, nilai sewa daripada yang kita sewa 5—10 tahun lalu naiknya di luar perkiraan kita, sehingga secara bisnis atas toko tersebut tidak bisa memberikan hal yang positif terhadap perusahaan,” ujar dia.

Kondisi tersebut diibaratkan dengan logika seseorang yang memiliki penyakit ‘usus buntu’. ‘Usus’ tersebut akan tidak bisa dipertahankan karena akan mengganggu kesehatan, sehingga pilihan yang tepat adalah dengan cara dipotong.

“Begitulah beberapa toko Alfamart ditutup, tidak lain untuk menciptakan bisnis yang lebih sehat,” ungkappnya.

Yang kedua, banyak juga pemilik toko yang ‘enggak usah disewain. “Saya mau usaha sendiri’, ada yang begitu. Banyak faktor sebenarnya,” tuturnya.

Dengan langkah penutupan 400 gerai Alfamart pada tahun ini, Solihin mengatakan, terbukti pihaknya mampu membuka gerai jauh lebih banyak daripada jumlah gerai yang ditutup. Angkanya bisa mencapai hampir tiga kali lipat.

“Kami buka toko jauh lebih banyak dari yang kami tutup. Karena itulah, salah satu cara kami untuk menambah penjualan yaitu ekspansi. Bagaimana ekspansinya? Jauh lebih banyak, tiga kali lipat lebih kita buka tokonya, lebih dari 1.000 buka tahun ini,” ungkapnya.

Ekspansi yang dilakukan tersebut dengan catatan harga sewanya lebih visible. Solihin menekankan, tidak memberikan manfaat jika mempertahankan perpanjangan sewa yang notabene naiknya dari pemilik tidak visible.

“Kan mending buka di tempat yang lain yang mungkin lebih potensial dan investasi kita lebih visible,” lanjutnya.

Solihin menekankan, bahwa strategi bisnis semacam itu merupakan hal yang biasa dilakukan di tiap tahunnya. Sehingga, munculnya angka 400 gerai yang ditutup dianggap bukan hal yang fantastis. (yul)

Editor

Recent Posts

AHY Resmikan Stasiun Whoosh Karawang, Pangkas Waktu Perjalanan

Whoosh telah mengoperasikan 48 perjalanan kereta per hari dengan jumlah penumpang mencapai rata-rata 21 ribu…

1 jam ago

Tinjau SPBE, Mendag Apresiasi Tertib Ukur Pengisian LPG

Kontrol terhadap tabung elpiji 3 kg yang telah diisi dilakukan dengan menimbang seluruh tabung elpiji…

1 jam ago

Asyikkkk, Ada SPKLU Andal di Jalur Mudik dan Destinasi Wisata untuk Kendaraan Listrik Pemudik

Sebanyak 160 SPKLU dengan total 287 charger telah tersedia di berbagai lokasi di Jakarta dan…

2 jam ago

KPK Pastikan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto Tersangka Kasus Suap

SATUJABAR, JAKARTA-- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan, Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP), Hasto Kristiyanto,…

3 jam ago

Dishub Kota Bandung Gelar Ramp Check Jelang Nataru

BANDUNG - Dishub Kota Bandung gelar ramp check atau uji kelayakan kendaraan untuk memastikan angkutan…

3 jam ago

Sampah Pasar Caringin Numpuk, Pemkot Bandung Beri Ultimatum

BANDUNG - Tumpukan sampah di Pasar Caringin, Kota Bandung, terus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah…

3 jam ago

This website uses cookies.