• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Rabu, 16 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Biaya Logistik Indonesia Turun Signifikan

Editor
Selasa, 31 Desember 2024 - 04:16
Aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas. Menurut data Bappenas 2024, biaya logistik Indonesia turun signifikan. (Foto: Humas Pelindo),indeks harga ekspor

Aktivitas bongkar muat di pelabuhan peti kemas. Menurut data Bappenas 2024, biaya logistik Indonesia turun signifikan. (Foto: Humas Pelindo)

BANDUNG – Biaya logistik Indonesia turun signifikan, ungkap Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Menurut data Bappenas itu, biaya logistik Indonesia telah mencapai angka 14,29% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB), dari 23,80% pada tahun 2018.

Pemerintah menargetkan penurunan lebih lanjut hingga 8% terhadap PDB pada tahun 2045. Sebagai BUMN yang bergerak di sektor logistik, Pelindo turut mendukung pencapaian target tersebut melalui percepatan transformasi pelabuhan.

Erick Thohir, Menteri BUMN, menyatakan bahwa meskipun biaya logistik Indonesia telah turun menjadi 13-14%, angka tersebut masih lebih tinggi dibandingkan dengan negara lain.

Oleh karena itu, sesuai arahan Presiden Prabowo, ia berkomitmen untuk terus menekan biaya logistik dengan fokus pada program swasembada pangan, energi, dan hilirisasi. “Hari ini saya melanjutkan koordinasi agar biaya itu bisa ditekan lagi,” ujarnya setelah pertemuan dengan Menteri Perhubungan, Dudy Purwagandhi, di Jakarta, Senin (29/10/2024) dilansir situs Pelindo.

Kerja sama antara Kementerian BUMN dan Kementerian Perhubungan ini bertujuan untuk mempercepat penurunan biaya logistik, khususnya di sektor transportasi, yang sejalan dengan program pemerintah untuk meningkatkan ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi.

Transformasi yang dilakukan Pelindo melalui standarisasi dan digitalisasi layanan diharapkan dapat meningkatkan efisiensi pelabuhan, memperkuat peran strategis pelabuhan dalam rantai pasok logistik, dan mendukung pencapaian target penurunan biaya logistik nasional.

Salah satu indikator efisiensi pelabuhan adalah durasi port stay, yaitu waktu yang dibutuhkan kapal untuk bersandar di pelabuhan. Semakin cepat proses bongkar muat dilakukan, semakin singkat durasi port stay, yang berdampak pada peningkatan waktu pelayaran.

Pelindo mencatatkan penghematan bahan bakar sebesar 15-30% per siklus pelayaran setelah percepatan layanan dilakukan.

Transformasi layanan ini diterapkan secara bertahap di seluruh wilayah kerja Pelindo. Di Cabang Sorong, misalnya, standarisasi operasional peti kemas berhasil meningkatkan produktivitas bongkar-muat dari 17 BSH (Box per Ship per Hour) menjadi 30 BSH, sementara produktivitas crane meningkat dari 8 BCH (Box per Crane per Hour) menjadi 22 BCH. Hal ini mengurangi port stay dari rata-rata 72 jam menjadi 24 jam.

Di Cabang Jamrud-Nilam-Mirah, Surabaya, standarisasi operasional untuk komoditas curah cair juga berhasil menurunkan port stay hingga 30%, dari 89 jam menjadi 62 jam, sementara port stay untuk komoditas curah kering berkurang 22%, dari 86 jam menjadi 67 jam. Langkah-langkah ini menunjukkan komitmen Pelindo dalam memperkuat konektivitas logistik nasional, mendukung ketahanan pangan, energi, dan hilirisasi.

Ikhtiar Perbaikan

Direktur Utama Pelindo, Arif Suhartono, menambahkan bahwa digitalisasi layanan kepelabuhanan turut mendukung pengawasan arus barang yang lebih terkontrol dan efisien melalui sistem terintegrasi yang responsif. “Pelindo berkomitmen untuk terus berkontribusi dalam menciptakan ekosistem logistik yang lebih efisien, dengan fokus pada memperpendek port stay,” ujar Arif.

Selama tiga tahun terakhir, transformasi Pelindo terbukti berhasil mendongkrak kinerja operasional korporasi. Hingga November 2024, arus barang yang dilayani Pelindo tercatat mencapai 181,2 juta ton, naik 17% dibandingkan tahun sebelumnya. Dari jumlah tersebut, 55% merupakan barang ekspor-impor. Arus peti kemas juga mengalami peningkatan sebesar 6,4%, mencapai 17,1 juta TEUs, dengan 46% di antaranya merupakan peti kemas ekspor-impor.

Transformasi ini juga mendapatkan apresiasi dari perusahaan pelayaran, seperti Meratus Line. Direktur Utama Meratus Line, Slamet Raharjo, menyatakan bahwa transformasi Pelindo memudahkan komunikasi antara pengguna jasa dan Pelindo jika ada kendala pengiriman atau bongkar muat. Layanan bongkar muat yang terintegrasi dalam satu pintu juga meningkatkan efisiensi waktu dan biaya logistik.

Tags: Biaya LogistikbumnkemenhubPelindo

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.