Foto : Jembatan terputus akibat banjir dan tanah longsor yang melanda Kecamatan Simpenan, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, pada Kamis (5/12). (Bidang Komunikasi Kebencanaan BNPB/Apri Setiawan)
SATUJABAR, SUKABUMI – Bencana di Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, akibat cuaca ekstrem melanda 38 Kecamatan. Bencana mulai banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang, terparah dari bencana pernah terjadi di Kabulaten Sukabumi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Barat, bencana melanda 38 Kecamatan di Kabupaten Sukabumi. Bencana mulai banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, hingga angin kencang, terjadi sejak Rabu (04/12/2024).
Sebanyak 12 orang warga dilaporkan tertimbun tanah longsor. Lima orang sudah ditemukan dalam keadaan sudah meninggal dunia, sedangkan tujuh lainnya masih dinyatakan hilang dan sedang dalam upaya pencarian tim gabungan BPBD, Basarnas, Polri, TNI, bersama relawan dan warga.
Data kerusakan akibat banjir, tanah longsor, pergerakan tanah, dan angin kencang, hingga Jum’at (06/12/2024), sebanyak 589 rumah rusak berat, sedang, dan ringan. Sedikitnya 1.487 KK (Kepala Keluarga) dengan jumlah 3.497 jiwa terdampak, dan 389 KK dengan jumlah 1.400 jiwa terpaksa mengungsi.
Selain merusak sejumlah fasilitas umum, juga diperburuk dengan terputusnya akses jalan dan jembatan. Kondisi tersebut membuat alat berat sulit masuk ke lokasi bencana.
“Kami masih terus mengupayakan proses pencarian semaksimal mungkin terhadap warga yang masih tertimbun (tanah longsor). Proses pencarian melibatkan tim gabungan dan dilakukan ekstra hati-hati karena tingginya curah hujan, demi keamanan dan keselamatan tim di lapangan,” ujar Plt Kepala BPBD Jawa Barat, Anne Heramdianne, Sabtu(07/12/2024).
Anne mengatakan, upaya pencarian terhadap tujuh orang dilaporkan hilang hingga Jum’at (07/12/2024, masih belum membuahkan hasil. Proses pencarian dan evakuasi terkendala kondisi medan yang berat, akses jalan, dan potensi bahaya terjadinya longsor susulan.
Pemerintah Kabupaten Sukabumi telah menetapkan status tanggap darurat selama sepekan, atau tujuh hari ke depan. Masyarakat diimbau waspada dan siaga terhadap terjadinya longsor susulan di wilayahnya, dan diminta segera melaporkan jika melihat tanda-tanda.
Bencana di 38 Kecamatan, terparah melanda Kabupaten Sukabumi, dibandingkan bencana-bencana yang pernah terjadi sebelumnya. Distribusi bantuan buat masyarakat terdampak, terhambat akses jalan yang terputus, sehigga tidak bisa dilalui kendaraan.
Para korban saat ini membutuhkan kebutuhan mendesak, meliputi makanan, selimut, pakaian layak pakai, kebutuhan bayi, serta tenda. Masyarakat terdampak, sebagian mengungsi di masjid dan sekolah.
Sejumlah posko relawan dan posko bantuan telah didirikan di titik-titik sekitar lokasi bencana. Bagi masyarakat yang ingin memberikan dan menyalurkan bantuan telah disiapkan posko utama untuk menampung bantuan dan mendistribusikannya kepada masyarakat terdampak bencana berada di 38 Kecamatan.(chd).
SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat memastikan, Gubernur, Dedi Mulyadi tidak ada di lokasi Pendopo Kabupaten Garut,…
SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjawab aksi demo para pelaku pariwisata di Jawa Barat…
SATUJABAR, SUKABUMI--Enam pelaku pengeroyokan yang menewaskan Suherman alias Samson hingga tewas di Kabupaten Sukabumi, Jawa…
SATUJABAR, CIANJUR--Empat siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat…
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 23/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
Nama Iie Sumirat mulai mencuat di era 1970-an sebagai tunggal putra andalan tim bulutangkis Indonesia.…
This website uses cookies.