Isu itu sengaja dibuat oleh oknum ASN di Pemprov Jabar yang punya kedekatan atau emosional ke pasangan calon gubernur lain.
SATUJABAR, SUBANG — Serangan hoaks kian masif menyerang cagub Jabar Dedi Mulyadi menjelang hari H pemungutan suara Pilkada Serentak 2024 pada 27 November. Belum juga resmi menjadi gubernur Jabar, dia sudah diisukan bakal menurunkan tunjangan perbaikan penghasilan (TPP) pegawai di lingkungan Pemprov Jabar.
Isu menurunkan TPP ini berkembang luas. Hoaks ini sengaja disebar oknum tak bertanggung jawab untuk menurunkan elektabilitas Dedi Mulyadi di lingkungan pegawai Pemprov Jabar.
Menyadari beredar luasnya isu tersebut, Dedi yang merupakan calon gubernur Jabar dari pasangan calon (paslon) nomor 4, langsung memberikan penjelasan dan klarifikasi.
“Tidak benar. Itu hoaks.Tidak ada niatan sama sekali, atau rencana menurunkan TPP para pegawai Pemprov Jabar. Itu isu menyesatkan. Sengaja dilemparkan oleh pihak tak bertanggungjawab,” kata Dedi.
Dia mengaku, telah mendapatkan laporan soal isu berkembang di lingkungan Pemprov Jabar. Isu itu sengaja dibuat oleh oknum ASN di Pemprov Jabar yang punya kedekatan atau emosional ke pasangan calon gubernur lain.
“Saya udah mengetahui dari mana isu itu berasal. Saya berharap Pak Pj Gubenur Jabar dan Pak Sekda Jabar untuk menjaga netralitas ASN di lingkungan Pemprov Jabar,” ucapnya.
Dia berkomitmen tetap menjaga kesejahteraan pegawai dan masyarakat Jabar, termasuk para pegawai pemerintah di Pemprov Jabar. Sama sekali tidak ada rencana untuk menurunkan TPP atau berbagai tunjangan lain jika dirinya terpilih menjadi gubenur.
Justru dirinya akan meminta ASN berinovasi dan memicu diri untuk kemajuan Jabar. Dedi melihat, sumber daya di lingkungan Pemprov itu hebat-hebat, tinggal digerakkan untuk berinovasi.
Mereka yang berinovasi harus diberi penghargaan. Sebab, ke depan Jabar butuh terobosan-terobosan agar maju dan jadi istimewa.
“Kita dorong para pegawai untuk kreatif dan membuat terobosan. Pasti akan dihargai dengan renumerasi berdasarkan meritokrasi,” ucap Dedi.
Begitu juga dengan tenaga guru di lingkungan Jabar, harus membuat terobosan. Pendidikan di Jabar harus kejar ketertinggalan.
Kesejahteraan guru akan diperhatikan secara baik. Harapannya guru guru juga bisa berinovasi dan tidak kaku. “Yang saya orientasikan adalah bagaimana agar rakyat terpenuhi kebutuhan hidupnya, infrastruktur terbangun dengan baik dan kesejahteraan pegawai bisa terus meningkatkan. Caranya pengelolaan keuangan Pemprov Jabar dengan baik,” ujar Dedi. (yul)