• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Rabu, 23 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Bappebti Catat Lonjakan Transaksi Aset Kripto di Indonesia, Tembus Rp475 Triliun pada 2024

Editor
Jumat, 22 November 2024 - 06:32
Aset kripto

Kripto(Pexels)

BANDUNG – Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) mencatatkan pencapaian luar biasa dalam sektor aset kripto di Indonesia, dengan total transaksi mencapai Rp475,13 triliun sepanjang periode Januari—Oktober 2024. Angka ini mengalami lonjakan signifikan sebesar 352,89 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang tercatat hanya Rp104,91 triliun.

Kepala Bappebti, Kasan, mengungkapkan bahwa pertumbuhan transaksi yang pesat ini menunjukkan semakin tingginya minat masyarakat terhadap perdagangan aset kripto di Indonesia. “Bappebti mencatat perkembangan nilai transaksi aset kripto yang berhasil menembus Rp475,13 triliun pada Januari-Oktober 2024. Ini membuktikan bahwa perdagangan aset kripto menjadi salah satu pilihan yang diminati masyarakat,” ujar Kasan dalam keterangannya, Kamis (21/11) di Jakarta.

Potensi Penerimaan Pajak dan Pertumbuhan Pelanggan

Kasan juga menjelaskan bahwa perkembangan transaksi kripto ini akan memberikan dampak positif bagi penerimaan negara melalui sektor pajak. Sejak 2022 hingga Oktober 2024, penerimaan pajak dari transaksi aset kripto tercatat mencapai Rp942,88 miliar.

Selain itu, jumlah pelanggan aset kripto di Indonesia hingga Oktober 2024 tercatat sebanyak 21,63 juta orang. Dari angka tersebut, sekitar 716 ribu pelanggan tercatat aktif bertransaksi melalui Calon Pedagang Fisik Aset Kripto (CPFAK) dan Pedagang Fisik Aset Kripto (PFAK) pada Oktober 2024.

Tether, Ethereum, dan Bitcoin Dominasi Transaksi

Kasan menambahkan bahwa beberapa jenis aset kripto yang mendominasi transaksi pada PFAK pada Oktober 2024 antara lain Tether (USDT), Ethereum (ETH), Bitcoin (BTC), Pepe (PEPE), dan Solana (SOL). Ia juga mengungkapkan bahwa peningkatan jumlah pelanggan yang terus bertambah menunjukkan potensi besar pasar kripto di Indonesia, yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai salah satu pemimpin pasar kripto global.

Kolaborasi dan Penguatan Regulasi

Dalam rangka mendukung perkembangan pasar kripto yang sehat, Bappebti terus memperkuat kolaborasi dengan berbagai pihak, termasuk Self Regulatory Organizations (SRO), asosiasi, serta pemangku kepentingan lainnya. Tujuan utama dari kolaborasi ini adalah untuk mengembangkan ekosistem dan tata kelola aset kripto di Indonesia, serta meningkatkan literasi masyarakat terkait dengan perdagangan aset kripto.

Kasan menekankan pentingnya penguatan literasi masyarakat untuk memberikan perlindungan yang lebih baik, memberikan kepastian bagi pelaku industri, serta menciptakan iklim usaha yang aman dan nyaman. “Penguatan literasi ini sangat penting untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat dalam perdagangan aset kripto,” ujarnya.

Peraturan Baru dan Pembinaan PFAK

Bappebti juga telah menerbitkan Peraturan Bappebti (Perba) Nomor 9 Tahun 2024 tentang perubahan atas Peraturan Bappebti Nomor 8 Tahun 2021 mengenai Pedoman Penyelenggaraan Perdagangan Pasar Fisik Aset Kripto di Bursa Berjangka. Selain itu, Bappebti terus melakukan pembinaan kepada PFAK dan CPFAK. Saat ini, tujuh perusahaan telah menjadi PFAK, antara lain PT Pintu Kemana Saja (Pintu), PT Bumi Santosa Cemerlang (Pluang), PT Aset Digital Berkat (Tokocrypto), PT Kagum Teknologi Indonesia (Ajaib), PT Tiga Inti Utama (Triv), PT Sentra Bitwewe Indonesia (Bitwewe), dan PT CTXG Indonesia Berkarya (Mobee).

Generasi Muda Dominasi Pasar Kripto

Sekretaris Bappebti, Olvy Andrianita, menyebutkan bahwa mayoritas pelanggan aset kripto di Indonesia adalah generasi muda, dengan sekitar 75 persen pelanggan berusia antara 18 hingga 35 tahun. “Perdagangan aset kripto di Indonesia terus mengikuti tren pasar global dan tetap menjadi pilihan yang diminati masyarakat, terutama oleh generasi muda. Oleh karena itu, penguatan literasi di kalangan mereka sangat penting,” ujar Olvy.

Bappebti optimistis bahwa perdagangan aset kripto di Indonesia akan terus berkembang seiring dengan meningkatnya minat dari pelanggan muda, yang menjadi salah satu faktor pendorong utama dalam pertumbuhan pasar kripto Indonesia.

Tags: Bappeptikemendagkripto

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.