SATUJABAR, BANDUNG – Setelah memanas sejak 20 Maret 2025, kini Bandung Zoo kembali damai. Hal itu karena seluruh oknum yang menyebut dirinya pekerja dari Taman Safari Indonesia (TSI) sudah meninggalkan area Bandung Zoo.
Kemarin, pada Jumat 18 Juli 2025, enam orang terakhir sudah meninggalkan area Bandung Zoo.
Seiring adzan magrib tiga orang terakhir meninggalkan ruangan rapat sambil membawa berkas berkas dan alas tidur. Mereka menuju ke mobil yang stanby di parkiran yang membawa mereka keluar area parkiran Bandung Zoo diikuti oleh sekira empat puluh personil keamanan berseragam Red Guard yang mereka (TSI-red) kontrak juga meninggalkan area. Satu jam sebelumnya, tiga orang lainnya juga sudah berkemas meninggalkan Bandung Zoo. Perlu diketahui, sebelumnya sekira 8 hingga 9 orang sudah secara bertahap meninggalkan Bandung Zoo sejak 2 Juli 2025 ketika Serikat Pekerja Mandiri Derenten (SPMD) Bandung Zoo mengambil alih kantor manajemen.
Menurut Zanuar Zain Yutama, S.H, penasehat hukum SPMD, keluarnya oknum dari pekerja TSI itu atas desakan SPMD yang diterjemahkan oleh para pengawas dan pengurus Yayasan Margasatwa Tamansari (YMT).
“Sudah selesai, mereka semua sudah keluar”, ujarnya.
Saat ini pengelolaan Bandung Zoo sudah total dilaksanakan oleh YMT dengan akta notaris No 41, Oktober tahun 2024 dengan Ketua Bisma Bratakusuma. Seluruh kegiatan akan dilaksanakan sesuai dengan fungsi dan kontrolnya masing-masing.
Zain meminta kepada aparat penegak hukum, kepolisian, kejaksaan dan pengadilan harus berlaku adil dan netral. Ini penting untuk menjaga kondusifitas Kota Bandung. Karena Bandung Zoo adalah salah satu objek vital.
“Saya juga meminta kepada pemerintah kota dan Dewan Kota untuk berpihak kepada yang benar, yang sesuai dengan undang-undang. Karena kami menjalankan aktivitas keberlangsungan izin untuk Kebun Binatang ini hingga tahun 2033” seru Zain.
Secara terpisah, Ketua SPMD, Yaya Suhaya meyakinkan publik bahwa seluruh anggotanya secara bahu membahu akan melaksanakan pekerjaan sebaik mungkin. “Kami sudah berpengalaman di bidang konservasi, rekreasi, dan juga edukasi. Harus diingat YMT itu sudah berdiri sejak tahun 1957”, tegas pria jangkung ini.
Bandung Zoo sendiri saat ini tengah berfokus pada pengembangan fasilitas kandang sesuai dengan standar kesejahteraan satwa.
Yaya mengingatkan bahwa seluruh karyawan Bandung Zoo sudah berpengalaman mengelola kebun binatang ini sejak lama. Ia menegaskan agar pihak luar tidak perlu khawatir dengan keberadaan satwa dan flora yang ada di Bandung Zoo, karena seluruh karyawannya adalah profesional di bidang masing-masing. “Jadi jangan ada wacana menyerahkan pengelolaan Bandung Zoo pada pihak ketiga”, tegasnya.