SATUJABAR, BANDUNG – Sekelompok pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) menyerang sekolah lain di Kota Cirebon, Jawa Barat, sebagai aksi balas dendam. Aksi penyerangan yang beredar luas di media sosial (medsos), dibubarkan aparat kepolisian ditandai tembakan peringatan.
Video yang merekam aksi penyerangan sekelompok pelajar sekolah menengah kejuruan (SMK) ke sekolah lain, beredar luas di media sosial (medsos). Dalam rekaman video berdurasi 39 detik tersebut, memperlihatkan sekelompok pelajar yang berlarian di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon.
Para pelajar berlarian ke arah gerbang masuk sekolah lain sebagai target sasaran penyerangan. Para pelajar tergolong nekad, karena lokasi sekolah target sasarannya berada tidak jauh dari Markas Polsek (Mapolsek) Kesambi Resor Cirebon Kota.
Tembakan Peringatan
Aparat kepolisian langsung turun tangan. Para pelajar yang melakukan penyerangan langsung berhamburan setelah dibubarkan.
Saat aparat kepolisian berusaha membubarkan, suara letusan tembakan peringatan ke udara beberapa kali terdengar.
Kepala Bagian Operasi (Kabagops) Polres Cirebon Kota, AKP Muhyidin, membenarkan kejadian tersebut. Para pelajar SMK yang melakukan aksi penyerangan ke sekolah lain di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, terjadi pada Senin (26/08/2024).
Muhyidin menyebutkan, para pelajar yang terlibat dalam aksi penyerangan merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon. Mereka janjian lalu secara bersama-sama melakukan aksi penyerangan ke sekolah lain target sasarannya
“Mereka (para pelajar yang terlibat) merupakan gabungan dari beberapa sekolah yang ada di Kota dan Kabupaten Cirebon. Jumlahnya lebih dari seratus pelajar,” kata Muhyidin, saat dikonfirmasi wartawan, Senin (26/08/2024).
Muhyidin membenarkan, aparat kepolisian beberapa kali meletuskan tembakan peringatan ke udara. Langkah tersebut sebagai upaya menghentikan aksi penyerangan para pelajar dalam jumlah banyak, dan langsung bubar.
“Tembakan peringatan ke udara agar para pelajar membubarkan diri. Selain itu, untuk menghalau mereka agar tidak terjadi korban jatuh,” ungkap Muhyidin.
Aksi Balas Dendam
Sejumlah pelajar yang terlibat aksi penyerangan, berhasil diamankan dan langsung digiring ke Markas Polres (Mapolres) Cirebon Kota. Berdasarkan pengakuan para pelajar yang diamankan, aksi penyerangan sebagai tindakan balas dendam.
“Hasil interogasi, rasa solidaritas diantara mereka yang mendorong melakukan aksi penyerangan. Motifnya, sebagai tindakan balas dendam, karena salah seorang pelajar SMK menjadi korban pelajar dari sekolah yang diserangnya,” jelas Muhyidin.
Muhyidin menambahkan, tidak menemukan adanya senjata tajam dari para pelajar yang berhasil diamankan. Selain itu, dalam aksi penyerangan tersebut, dipastikan tidak ada korban, setelah berhasil dibubarkan.
Para pelajar yang berhasil diamankan didata dan orang tuanya dipanggil untuk menjemput. Langkah tersebut, agar menjamin anak-anaknya tidak mengulangi perbuatannya, setelah sebelumnya diberikan pengarahan, pembinaan, dan peringatan tertulis.