Berita

AHY: Satgas Mafia Tanah dan Polda Jabar Ungkap Kasus Mafia Tanah di Jabar Rp.3,6 Triliun

SATUJABAR, BANDUNG – Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN), Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), mengungkapkan, dua kasus mafia tanah di Jawa Barat (Jabar), dengan potensi kerugian negara dan masyarakat lebih dari Rp.3,6 triliun. Hal tersebut diungkapkan AHY saat hadir ke Markas Polda (Mapolda) Jabar, dalam kegiatan terkait pengungkapan kasus tindak pidana pertanahan di Jabar, pada Jum’at (18/10/2024).

Menteri ATR/BPN, AHY memberikan keterangan pers bersama Kapolda Jabar, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus, Ketua Satgas Pemberantasam Mafia Tanah, Brigjen Pol. Arif Rachman, serta Wakil Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jabar, Riono. AHY menyebutkan, tindak pidana kejahatan yang dilakukan mafia-mafia tanah di Jabar, dua diantaranya di Kabupaten dan Kota Bandung.

“Masalah tanah ini terus menjadi perhatian kami, termasuk apa yang telah diperjuangkan masyarakat Dago Elos, Kota Bandung. Bahkan, kasus ini sejak 2016, dan tadi dihadirkan warga yang menjadi korban terdampak. Ada sekelompok yang tentunya bagian organisasi mafia tanah yang kemudian memalsukan dokumen bahkan mereka mampu memalsukan dokumen-dokumen lama sebelum Indonesia merdeka sampai mirip sekali seolah itu asli padahal palsu,” ungkap AHY.

AHY melanjutkan, satu per satu, bisa dicarikan solusi dan masyarakat diselamatkan dari ketidakadilan. Selain itu, dampaknya terhadap ekonomi, sosial dengan potensi kerugian negara dan masyarakat, yang jumlahnya sangat besar. Setelah dihitung jumlah nilainya lebih dari Rp 3,6 triliun di Jawa Barat, karena lokasinya sangat strategis yang jika dikembangkan secara ekonomi dan sosial memiliki nilai sangat tinggi.

“Jadi, siapapun mencoba melawan hukum untuk menindas masyarakat, maka negara hadir. Satgas Anti Mafia hadir untuk menghadapi mereka. Kami akan terus dikembangkan dan tidak berhenti sampai disini, akan terus diungkap dan diharapkan masyarakat memberikan dukungan. Kami terus kawal upaya pemberantasan mafia tanah hingga ke akarnya,” tegas AHY.

AHY menjelaskan, sepanjang tahun 2024, total ada sebanyak 98 target operasi (TO), dengan tambahan 11 TO di dalamnya dari sebelumnya 87 TO. Jumlah 98 TO tersebut sudah masuk dalam tahapan penetapan tersangka. Sudah masuk kategori P21 ada 55 TO dengan 155 orang tersangka dari jumlah 488 hektare dengan nilai kerugian mencapai Rp 41,6 triliun.

“Total kerugian meningkat setelah tiga hari lalu dilakukan pengungkapan pertanahan di daerah Bekasi. Sesuatu yang tidak diketahui sebelumnya, tapi langsung ditindaklanjuti,” jelas AHY.

 

Diapresiasi Kapolda

Sementara itu, Kapolda Jabar, Irjen Pol. Akhmad Wiyagus mengapresiasi kehadiran Menteri ATR/BPN, AHY, yang sebagai momen penting dalam upaya bersama dan sinergi antara Pemerintah Pusat dengan Polda Jabar dalam menangani masalah pertanahan.

Wiyagus mengatakan, pertanahan merupakan salah satu masalah penting yang harus medapat perhatian khusus, apalagi kepolisian sering dihadapkan pada sengketa dan konflik yang tidak hanya merugikan masyarakat, tapi juga menghambat kinerja pemerintah.

“Satgas Anti Mafia Tanah dibentuk dan hadir untuk menangani masalah pertanahan. Mengidentifikasi di bidang pertanahan, mulai pemalsuan sertifikat, sengketa, hingga lainnya yang melibatkan oknum-oknum tidak bertanggungjawab. Penanganan kasus-pertanahan terus dilakukan dengan tepat dan transparan,” ujar Wiyagus.

Wiyagus menegaskan, sosialisasi terkait pentingnya memiliki sertifikat tanah yang sah dan informasi mengenai hak-hak kepemilikan tanah gencar dan terus menerus dilakukan di daerah-daerah wilayah hukum Polda Jabar.

“Polda Jabar saat ini tengah menangani beberapa kasus pertanahan melibatkan mafia tanah dan menjadi perhatian publik. Dari enam TO (target operasi) di wilayah hukum Polda Jabar, lima TO sudah tahap P21 (siap disidangkan di pengadilan),” ungkap Wiyagus.(chd).

Editor

Recent Posts

Meriahkan Hajat Laut di Rancabuaya, Bupati Garut Ajak Warga Jaga Kebersihan dan Kondusifitas Pantai

GARUT – Suasana penuh kebersamaan dan semangat syukur mewarnai pembukaan Gelar Budaya Hajat Laut Nelayan…

14 menit ago

Piala Presiden 2025 Jadi Pesta Rakyat, Tiket Resmi Dijual Mulai 29 Juni seharga Rp50 Ribu

JAKARTA - Penjualan tiket Piala Presiden 2025 resmi dibuka pada Minggu, 29 Juni 2025. Antusiasme…

35 menit ago

Wahana Galactic Glow 2025 Kembali Hadir di Bandung, Hadirkan Sensasi Luar Angkasa di Tengah Kota

BANDUNG - Kota Bandung kembali menghadirkan destinasi wisata malam yang spektakuler melalui Galactic Glow 2025,…

45 menit ago

Nekat Beroperasi di Hari Besar Keagamaan, Sejumlah Tempat Hiburan di Bandung Dirazia

BANDUNG - Menjelang peringatan Tahun Baru Islam 1 Muharam 1447 H, Pemerintah Kota Bandung menggelar…

49 menit ago

Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman Selama Libur Tahun Baru Islam 1447 H

BANDUNG - PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) memastikan pasokan dan distribusi…

13 jam ago

Diperpanjang: Program Pemutihan Pajak Kendaraan di Jawa Barat Berakhir 30 September 2025

SATUJABAR, BANDUNG--Program pemutihan pajak kendaraan bermotor di wilayah Jawa Barat diperpanjang. Program Gubernur Jawa Barat,…

16 jam ago

This website uses cookies.