Tumbuhnya kesalahpahaman antar umat beragama ini karena kurangnya komunikasi yang dibangun.
SATUJABAR, BANDUNG — Calon Gubernur Jawa Barat nomor urut 3, Ahmad Syaikhu bertemu dan menyerap aspirasi-aspirasi para tokoh komunitas gereja menjelang akhir masa kampanye Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jabar 2024.
Dalam pertemuan yang berlangsung di The Jayakarta Suite Hotel & Resort, Kota Bandung, salah satu aspirasi yang disampaikan adalah terkait keberadaan gereja di tengah-tengah masyarakat. “Kalau di masyarakat ada masalah yang terkait dengan gereja atau hal-hal lain, itu akan berpengaruh,” tutur perwakilan pengurus Badan Musyawarah Antar Gereja Lembaga Keagamaan Kristen Indonesia, Irman B.
“Dalam rangka ini, kita harus bisa meredam semuanya agar tidak ada kegiatan-kegiatan atau penutupan gereja yang berdampak buruk,” katanya lagi.
Irman pun berharap, kepemimpinan Ahmad Syaikhu bersama Ilham Habibie (ASIH) ini nantinya dapat menghilangkan stigma-stigma negatif terhadap gereja yang berkembang di tengah masyarakat.
“Jika ada apa-apa terhadap gereja, jangan sampai masyarakat curiga. Saya pikir, kita bisa menyampaikan bahwa pasangan ASIH juga merangkul semua, inklusif, ada kesetaraan dan toleransi,” ungkapnya.
Sedangkan perwakilan pengurus Gereja Protestan di Indonesia bagian Barat (GPIB) Jeffri mengatakan, bahwa isu yang berkembang di masyarakat khusus di Kota Bandung, saat ini adalah isu-isu tahun 70-an.
“Saya tinggal di Bandung sejak tahun 1989 dan isu yang ada sekarang adalah sentimen dari tahun 70-an,” ucap Jeffri.
Jeffri menjelaskan, secara kelembagaan kristen pada masa itu, ada dua hal yang diperkuatkan adalah pendidikan dan kesehatan. “Saya pikir, jika kita bersama-sama berantas isu ini dengan kontra narasi, kita bisa menunjukkan bahwa sebenarnya isu seperti itu untuk pendidikan dan kesehatan sudah tidak relevan lagi,” imbuhnya.
Oleh karena itu, pihaknya pun berharap, pasangan ASIH ini bisa mengatasi isu tersebut yang hingga saat ini masih berkembang di tengah masyarakat. “Kita akan melihat ini sebagai sesama bangsa. Apalagi kalau sudah berbicara tentang gereja dan membangun, itu sudah ada lembaga gerejanya. Jadi harapan saya, isu ini harus kita atasi di masyarakat,” ungkapnya.
Sementara itu, perwakilan dari Konghucu/KHC, Fam Kiun Fak mengatakan, bahwa saat ini masyarakat Tionghoa memiliki trauma yang sulit untuk dihilangkan. “Saya terus terang bahwa orang Tionghoa itu trauma Pak, tapi dengan adanya Mang Odet, saya sampai terkagum-kagum, begitu dekatnya Mang Odet itu dengan orang-orang Tionghoa,” ucap Fam Kiun.
Pihaknya juga berharap, kepemimpinan pasangan ASIH ini bisa menghilangkan trauma yang ada pada masyarakat Tionghoa.
Menanggapi aspirasi tersebut, Cagub Jabar, Ahmad Syaikhu memandang, tumbuhnya kesalahpahaman antar umat beragama ini karena kurangnya komunikasi yang dibangun. “Karena itu, kalau Allah takdirkan pasangan ASIH nanti diberikan kemenangan, justru komunikasi ini akan kita bangun bersama-sama, sehingga tidak saling menumbuhkan curiga, tidak saling pra sangka,” ucap Syaikhu.
Sebab, pasangan ASIH memiliki komitmen untuk membangun Jabar yang maju ke depan dengan konsep kolaborasi atau kebersamaan.
“Tentu ini perlu kebersamaan, jangan pernah kita berharap Jabar ini akan hebat, maju, tanpa ada kebersamaan di antara elemen-elemen, stakeholder-stakerholder yang ada di Jawa Barat ini,” ucapnya.
Tak lupa, Syaikhu pun mengucapkan terima kasih atas kepercayaan para tokoh komunitas gereja yang diberikan kepada pasangan ASIH. “Sebagai pasangan calon, saya dan Pak Ilham siap untuk menerima, mengakomodir apa yang harus diperbaiki ke depan,” tandasnya. (yul)