SATUJABAR, BANDUNG – Siapa bilang produk UMKM tak bisa bersaing dengan brand besar? Tiga perempuan tangguh ini justru berhasil membuktikan sebaliknya! Berbekal semangat dan pelatihan dari Kementerian Perdagangan, mereka berhasil membawa produk camilan sehat, abon ayam, dan peyek tradisional ke ritel modern hingga toko oleh-oleh di bandara.
Tiga srikandi inspiratif itu adalah Rusmini Sudjarwo, Santi Krisantina Hakim, dan Minin Casmiaty. Lewat brand MINIES Q, WIZZ, dan Peyek Den Bagus, ketiganya sukses mencuri perhatian pasar dan menunjukkan bahwa UMKM pun bisa tampil premium.
Program pelatihan branding yang digelar Kemendag sejak Mei hingga Agustus 2024 jadi titik balik mereka. Dalam pelatihan ini, para pelaku UMKM belajar soal penjenamaan, diferensiasi produk, hingga membuat brand book yang bikin produk makin percaya diri tampil di rak toko.
Cerita di Balik Produk Keren
Rusmini, misalnya. Mantan binaragawati ini kini banting setir jadi pebisnis camilan sehat. Dulu produknya masih sederhana, belum dikenal luas. Tapi sejak ikut pelatihan dan memperkuat branding, MINIES Q—produk camilan sehat berbasis oat dan whey protein—kini sudah tersedia di 20 ritel dan 90 lokasi kebugaran. Omzetnya? Naik drastis!
“Dulu logo aja belum jelas. Sekarang, orang langsung kenal produk saya dari kemasannya. Alhamdulillah omzet pun ikut naik,” kata Rusmini dikutip laman Kemendag.
Lalu ada Santi, dengan abon ayam sehat dan halal bermerek WIZZ. Produk ini ditujukan untuk ibu muda dan wanita karier yang butuh makanan praktis tapi tetap sehat. Dengan tampilan kemasan yang kekinian dan strategi pemasaran yang tepat, WIZZ kini makin dikenal luas.
Dan jangan lupakan Minin, yang berhasil membuat peyek tampil beda. Lewat Peyek Den Bagus, ia mengemas jajanan tradisional jadi lebih premium dan siap bersaing di toko oleh-oleh modern, bahkan di bandara! Dulu, usahanya belum punya nama resmi. Sekarang? Sudah punya branding kuat dan legalitas lengkap.
Apresiasi dan Harapan
Keberhasilan ketiganya mendapat apresiasi langsung dari Menteri Perdagangan, Busan, dalam peluncuran Program Penguatan Branding dan Kemasan bagi UMKM Produk Pangan 2025 di Auditorium Kemendag, Jakarta.
“Kemasan itu wajah produk. Sekarang UMKM kita makin siap bersaing. Produknya bahkan sudah sejajar dengan jenama besar,” ujar Mendag Busan.
Program pelatihan ini diikuti oleh 300 UMKM dari Jabodetabek, yang selama tiga hari belajar soal penjenamaan dan pengemasan. Harapannya, makin banyak pelaku UMKM yang terinspirasi untuk meningkatkan kualitas produknya, dan tak ragu untuk tampil di pasar yang lebih luas.
UMKM Bisa Hebat!
Kisah tiga srikandi ini adalah bukti bahwa dengan strategi yang tepat dan dukungan yang memadai, UMKM bisa naik kelas. Dari dapur rumah sampai rak-rak ritel modern, produk lokal Indonesia semakin menunjukkan taringnya.
Jadi, siapa bilang UMKM cuma bisa di pasar tradisional? Yuk, dukung produk lokal, karena siapa tahu, camilan yang kamu beli hari ini, ternyata buatan srikandi hebat yang sedang menembus pasar dunia!