JAKARTA – PT Kereta Api Indonesia (Persero) menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh pelanggan atas terganggunya layanan akibat anjloknya KA Argo Bromo Anggrek di Stasiun Pegadenbaru, Subang, pada Jumat (1/8). Setelah lebih dari 19 jam penanganan intensif, jalur yang sempat terputus kini telah kembali beroperasi.
Direktur Utama KAI, Didiek Hartantyo, menyampaikan bahwa sejak insiden terjadi, lebih dari 200 personel teknis dan tim manajemen dikerahkan untuk melakukan evakuasi kereta, perbaikan jalur, serta pengaturan ulang pola operasi guna meminimalkan dampak bagi pelanggan.
“Kami menyadari sepenuhnya bahwa insiden ini berdampak besar terhadap rencana perjalanan banyak pelanggan. Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi dan berterima kasih atas kesabaran serta pengertian yang telah diberikan,” ujar Didiek melalui keterangan resmi.
Evakuasi rangkaian selesai dilakukan pada Sabtu (2/8) pukul 07.00 WIB, dan jalur kembali dapat dilalui sejak Minggu (3/8) pukul 10.57 WIB. KA Argo Lawu menjadi kereta pertama yang melewati jalur tersebut dengan kecepatan terbatas sebagai bagian dari prosedur keselamatan.
Akibat kejadian ini, total 80 perjalanan kereta terpaksa dibatalkan, sementara 42 perjalanan lainnya dialihkan ke jalur memutar melalui Purwokerto–Kroya–Bandung. Meskipun sempat terganggu, operasional kereta api kini mulai kembali normal, dengan tingkat ketepatan waktu keberangkatan yang diperkirakan mencapai 94%.
Per Minggu (3/8) pukul 09.15 WIB, KAI mencatat telah memproses pembatalan 22.664 tiket untuk perjalanan tanggal 1 hingga 3 Agustus. Selama periode yang sama, sebanyak 440.581 pelanggan tetap melakukan perjalanan dari total kapasitas 483.296 tempat duduk yang tersedia.
KAI juga memastikan pelanggan yang terdampak berhak mendapatkan pengembalian dana penuh (100%) dan kompensasi layanan (service recovery) sesuai ketentuan. Pengajuan pembatalan tiket dapat dilakukan di stasiun hingga 7×24 jam setelah jadwal keberangkatan.
“Kami sangat memahami ketidaknyamanan yang dirasakan pelanggan, terutama mereka yang mengalami keterlambatan saat berada di atas kereta, menunggu informasi keberangkatan, atau mengantre refund. Kami menyadari bahwa pelayanan service recovery masih perlu ditingkatkan di sejumlah titik,” ungkap Didiek.
Saat ini, kecepatan operasional kereta di lokasi terdampak masih dibatasi 60 km/jam sebagai langkah mitigasi. Evaluasi teknis terus dilakukan secara ketat sebelum kecepatan dikembalikan ke normal, yakni 120 km/jam.
Seluruh jajaran Direksi KAI turut hadir langsung di lokasi sejak hari pertama kejadian untuk memastikan proses penanganan berjalan cepat dan tepat. Sementara itu, proses investigasi resmi tengah dilakukan oleh Direktorat Jenderal Perkeretaapian (DJKA) Kemenhub dan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
“Kami terus memperbaiki seluruh aspek layanan, terutama dalam kondisi krisis seperti ini. Keselamatan dan kenyamanan pelanggan tetap menjadi prioritas utama KAI,” tegas Didiek.
Untuk informasi lebih lanjut, pelanggan dapat menghubungi Contact Center KAI 121 (021-121), WhatsApp 0811-1211-1121, atau melalui aplikasi Access by KAI.