SATUJABAR, BANDUNG–Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat, siap merealisasikan program ‘Revolusi Putih’ yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Program gerakan minum susu bagi pelajar, untuk mencetak sumberdaya manusia (SDM) di sektor pendidikan sebagai generasi Panca Waluya, sehat, cerdas, dan berdaya saing.
Menurut Kepala Dinas Pendidikan (Kadisdik) Jawa Barat, Purwanto, program ‘Revolusi Putih’ yang digagas Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, sejalan dengan visi pembangunan sumber daya manusia (SDM) di sektor pendidikan, dalam menciptakan siswa yang sehat, cerdas, dan mempunyai daya saing. Slogan yang digaungkan Dedi Mulyadi, generasi Panca Waluya, Cageur (Sehat), Bageur (Baik), Bener (Jujur), Pinter (Cerdas), dan Singer (Terampil).
Program ‘Revolusi Putih’ merupakan gerakan minum susu bagi pelajar. Gerakan tersebut belum dirumuskan secara teknis dan pelaksanaannya di lapangan.
“Memang ini belum sampai ke langkah-langkah teknis dan pelaksanaannya di lapangan. Jadi, kita akan terus mendukung, support, karena itu yang diharapkan Bapak Gubernur, cara-cara dalam mewujudkan generasi Panca Waluya,” ujar Purwanto, dalam keterangannya, Rabu (02/07/2025).
Purwanto mengatakan, Disdik Jawa Barat masih menunggu arahan lebih lanjut soal teknis dan pelaksanaannya di lapangan. Termasuk kemungkinan didistribusikan dan terintegrasi dengan program pemerintah, Makan Bergizi Gratis (MBG).
Purwanto menilai, pentingnya gerakan minum susu bagi pelajar dalam menciptakan generasi Panca Waluya. Para pelajar masih banyak menkonsumsi makanan secara sembarangan dan rentan terkena penyakit sehingga bisa mengganggu proses belajar.
“Sehat itu salah satunya asupan makanan dan minumnya harus bagus. Anak-anak kita banyak yang sudah terbiasa minum minuman mungkin tidak sehat. Apa yang bisa didapatkan di lingkungan secara mudah,” kata Purwanto.
Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, mengajak masyarakat mendukung program ‘Revolusi Putih’, gerakan minum susu, upaya meningkatkan gizi anak, sekaligus memperkuat ekonomi peternak lokal.
Dedi Mulyadi menekankan, pentingnya mengkonsumsi susu segar dijadikan sebagai program wajib di sekolah-sekolah. Program tersebut juga agar produksi susu dari peternak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat (KBB), bisa terserap secara maksimal.
“Program gerakan anak-anak minum susu harus dilaksanakan. Jika ini diterapkan, maka yang juga merasakan perkembangan ekonominya adalah para peternak di Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat,” ujar Dedi Mulyadi.
Dedi Mulyadi mengungkapkan, program Revolusi Putih dapat memperkuat ketahanan gizi, juga menjembatani masalah ekonomi desa secara bersamaan. Bukan sekadar soal nutrisi, tapi strategi ekonomi yang langsung menyentuh masyarakat bawah.
“Peternak untung, anak-anak sehat, ekonomi desa bergerak,” ungkap Dedi Mulyadi.
Dedi meminta pemerintah daerah bisa bekerja sama dengan koperasi peternak dan dinas pendidikan. Bagaimana pasokan susu lokal bisa dimasukkan ke dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG) di sekolah.(chd).