SATUJABAR, BANDUNG — Akhmad Wiyagus resmi menyandang pangkat Jenderal Bintang Tiga di pundaknya, dalam upacara Korps Rapor Perwira Tinggi (Pati) Polri, yang dipimpin langsung Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, di Mabes Polri, Jakarta, pada Rabu (30/04/2025). Komisaris Jenderal (Komjen) Pol. Akhmad Wiyagus, saat ini masih memegang tongkat komando Kapolda Jawa Barat, meski telah mendapat promosi jabatan, dan sudah dilantik Kapolri, menjadi Asisten Utama Bidang Operasi (Astamaops) Kapolri, berdasarkan ST/688/IV/KEP/2025, tertanggal 13 April 2025.
Jabatan Kapolda Jawa Barat akan ditinggalkan Komjen Pol. Akhmad Wiyagus, tinggal menunggu waktu serah-terima jabatan (sertijab). Kapolri telah menunjuk calon penggantinya sebagai Kapolda Jawa Barat, yakni Deputi Bidang Penindakan dan Eksekusi di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Irjen Pol. Rudi Setiawan.
Jebolan Akademi Kepolisian (Akpol–dulu bergabung dengan Akabri–) lulusan tahun 1989 ini, telah mengemban amanah sebagai Kapolda Jawa Barat, sejak 23 Maret 2023. Penghargaan Hoegeng Award 2022 kategori ‘Polisi Berintegritas’, diraih putra kelahiran Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, 23 September 1967, saat masih menjabat sebagai Kapolda Lampung.
Jabatan Kapolda Lampung diselesaikan Jenderal irit bicara mengutamakan bekerja ini, sejak 20 Juni 2022 hingga 23 Maret 2023, sebelum dipercaya memimpin di tanah kelahirannya sebagai Kapolda Jawa Barat. Saat masih menyandang Jenderal Bintang Satu (Brigjen), Akhmad Wiyagus pernah menjadi Wakapolda Jawa Barat, kemudian mendapat promosi Jenderal Bintang Dua (Irjen) saat didapuk Kapolri menjadi Kapolda Gorontalo, pada 03 Agustus 2020 hingga 20 Juni 2022.
Dua kali menjadi Wakapolda, di Polda Maluku sebelum ‘hijrah’ ke Polda Jawa Barat, dan tiga kali menjabat Kapolda, dijalankan ‘mulus’ Akhmad Wiyagus hingga Kapolri mengganjarnya pangkat Jenderal Bintang Tiga, dengan jabatan Astamaops, yang diembannya saat ini.
Akhmad Wiyagus merupakan Pati Polri yang berpengalaman di bidang reserse. Diawali menjadi Kepala Bagian (Kabag) Serse Polwil Kepulauan Bangka Belitung (Babel), Kepala Sub-Direktorat Tindak Pidana Korupsi (Tipidkor) Direktorat Reserse Kriminal (Ditreskrim) Polda Sumatera Selatan (Sumsel), hingga mendapatkan tugas di luar struktur Polri, di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), sebagai Kepala Satuan Tugas (Satgas) Penyidik KPK, tahun 2006, dan Direktur Pengaduan Masyarakat (Dumas) KPK, tahun 2007.
Setelah dipercaya menjabat Kapolres Sumedang, Polda Jawa Barat, tahun 2008, Akhmad Wiyagus ditugaskan di Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri di bidang pemberantasan korupsi, sebagai Kepala Unit (Kanit) II Direktorat III Direktorat Tindak Pidana (Dittipidkor) Bareskrim Polri, tahun 2010, Kasubdit II Diittipidkor Bareskrim Polri, tahun 2011. Selanjutnya dipercaya menjadi Wakil Direktur Tipidkor Bareskrim Polri, tahun 2013, dan Direktur Tipidkor Bareskrim Polri, tahun 2014, hingga ditunjuk Kapolri menjadi Wakapolda Maluku.
Dalam pemberantasan korupsi, sejumlah kasus pernah ditangani Akhmad Wiyagus. Kasus korupsi cetak sawah payment gateway yang menyeret mantan Wamenkumham Deny Indrayana, kasus korupsi Pertamina, serta korupsi pembangunan Stadion Gedebage, Kota Bandung.
Saat masih menjadi perwira pertama (Pama), Akhmad Wiyagus pernah ditugaskan di wilayah hukum Polda Jawa Barat. Selepas menjadi Komandan Peleton Taruna (Dantontar) Mentarsis Akpol, tahun 1992, menjadi Kaurbinopsnal Samapta Polwiltabes Bandung, tahun 1995, Kapolsekta Margacinta, Polresta Bandung Timur, tahun 1996, dan Kapolsekta Regol, Polresta Bandung Tengah, tahun 1997.

Jabar Kondusif
Kolaborasi bersama TNI, Pemerintah Provinsi, Kota, dan Kabupaten, serta stakeholeder lainnya, menjadi kunci keberhasilan dalam menjalankan kepemimpinan Jenderal bergelar Doktor Magister sains (M.Si.) dan Magister Manajemen (MM), yang juga menjabat sebagai Ketua Umum Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) Jawa Barat. Terbukti, kolaborasi yang dikedepankan dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), wilayah hukum Polda Jawa Barat, terbilang kondusif di bawah kepemimpinannya.
Pelaksanaan pesta demokrasi, mulai Pemilihan Presiden (Pilpres), Pemilihan Legislatif (Pileg), hingga Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada), wilayah Jawa Barat tergolong aman tanpa konflik. Terakhir, sukses mengawal hajat besar saat mengamankan perayaan Natal, Idul Fitri, serta mengawal arus mudik-balik Lebaran 2025 di Jawa Barat, yang berlangsung aman, lancar, dan terkendali.
Dalam penegakan hukum di wilayah hukum Polda Jawa Barat, kepemimpinan Akhmad Wiyagus yang tegas, berhasil mengungkap sejumlah kasus besar. Pengungkapan kasus tindak pidana pembunuhan ibu dan anak di Kabupaten Subang dan kasus pembunuhan Vina di Kota Cirebon, yang menyita perhatian masyarakat luas, hingga berhasil membongkar pabrik narkotika di Sentul, Bogor, dengan barang bukti lebih dari satu ton narkotika jenis tembakau sintetis.
Alhmad Wiyagus juga tidak segan menjatuhkan sanksi tegas terhadap anggotanya yang diketahui dan terlibat kasus tindak pidana dan penyalahgunaan narkoba. Akhmad Wiyagus juga pernah menginstruksikan penutupan terhadap lokalisasi Saritem di Kota Bandung, sebagai penyakit masyarakat.

Tokoh Olahraga Jabar
Di luar tupoksinya sebagai pelindung, pelayan, dan pengayom masyarakat, menjaga kamtibmas, serta di bidang penindakan hukum, kontribusi Akhmad Wiyagus dalam memajukan dunia olahraga Jawa Barat, cukup besar. Sebagai Ketua Umum PBSI Jawa Barat, Akhmad Wiyagus sukses membawa kontingen bulutangkis Jawa Barat menjadi juara umum di Pekan Olahraga Nasional (PON) 20 di Papua, tahun 2021, dan runner-up di PON 21 di Aceh-Sumatera Utara (Sumut), tahun 2024.
Akhmad Wiyagus juga didaulat menjabat Chief de Mission (CdM) Kontingen Jawa Barat di PON XXI Aceh-Sumut, hingga berhasil mengantarkan kontingen Jawa Barat meraih hattrick gelar juara umum. Predikat sebagai Tokoh Olahraga Jawa Barat pun disematkan Ketua KONI Jawa Barat, M. Budiana kepada Akhmad Wiyagus, sebagai bentuk penghargaan atas kiprah dan sumbangsih luar biasa dalam memajukan dunia olahraga di Jawa Barat, termasuk saat menggagas event kejuaraan balap sepeda tingkat Nasional berlabel ‘Lodaya-Siliwangi Ride’, sejak tahun 2022.
Akhmad Wiyagus tidak lama lagi akan berpamitan, meninggalkan Markas Polda Jawa Barat, setelah lebih dari dua tahun mengemban amanah dan tanggungjawab menjadi Kapolda di tanah kelahirannya. Tongkat komando Kapolda Jawa Barat, akan diserahterimakan kepada junior penggantinya, Irjen Pol. Rudi Setiawan.
Jenderal berintegritas, low profile, serta rendah hati, putra dari pasangan Oma Harmanto dan (Alm) Opih Sopiah, selanjutnya akan menjalankan tugas barunya di Mabes Polri, yang telah diamanahkan Kapolri, Jenderal Listyo Sigit Prabowo, sebagai Astamaops Kapolri.(chd).