Korban AS ditemukan dalam posisi tergantung dengan kawat baja yang terpasang pada ventilasi masjid.
SATUJABAR, CIREBON — Seorang pria berinisial AS (44 tahun) warga Blok Curug, Desa Karangasem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, nekat gantung diri di Masjid Almubarok Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Jasadnya ditemukan warga dalam posisi tergantung dengan kawat baja yang terpasang di ventilasi teras masjid, pada Rabu (8/1/2025) malam, sekitar pukul 23.15 WIB. Penemuan jasad pria tersebut dalam kondisi tergantung itu pun membuat geger warga sekitar.
Diperoleh keterangan, identitas korban diketahui berinisial AS berusia 44 tahun warga Blok Curug, Desa Karangasem, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon. Adapun tempat kejadian perkara di Masjid Jami Almubarok Blok Simaja, Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon.
Ketua RT Blok Curug, Sudirman, mengatakan, korban ditemukan sudah tidak bernyawa sekitar pukul 23.15 WIB, pada Rabu malam. Ketika menerima informasi tersebut dari salah seorang pengurus DKM, Sudirman sedang berada di rumahnya.
Setelah itu Sudirman segera ke lokasi kejadian. Setibanya di masjid ternyata sudah banyak orang berkerumun. Menurut dia, saat ditemukan, korban AS dalam posisi tergantung dengan kawat baja yang terpasang pada ventilasi masjid.
“Gantung diri di angin-angin mesjid. Jadi masukin kawat, terus dia (korban) ambil meja, ngegantung,” ujarnya.
Sudirman menambahkan, korban sudah terlihat berada di lingkungan masjid sejak Rabu malam, setelah salat Isa. Warga yang tinggal di dekat masjid sempat menegur korban. Berdasarkan kesaksian warga, telepon genggam yang dibawa oleh korban juga sering berdering seperti ada yang menelpon.
“Sering mondar-mandir aja sorenya, sejak sehabis Isa. Kata orang ngontrak sih (korban) bolak-balik aja. Bolak-balik terus nongkrong di depan masjid, terus ditanyain sama yang sebelah masjid tuh,” tutur Sudirman.
Polis menduga, penyebab seorang pria berinisial AS gantung diri di Masjid Almubarok Desa Gombang, Kecamatan Plumbon, Kabupaten Cirebon, lantaran depresi. Kapolsek Depok AKP Affandi mengatakan, korban berprofesi sebagai pedagang. “Pedagang warungan,” kata Kapolsek, Kamis, (9/1/2025).
Affandi menambahkan, korban diduga mengalami tekanan mental akibat kondisi ekonomi yang dihadapinya hingga depresi. “Sementara yang diketahui faktor ekonomi, dagangannya sepi,” imbuh Kapolsek. (yul)