SATUJABAR, BANDUNG – Di Kampung Lebak Saat, Cipageran, Cimahi Utara, Jawa Barat ada sebuah usaha peternakan domba yang sedang berkembang. Nama peternakannya adalah IngOn-ingOn, sebuah usaha yang berfokus pada penggemukan dan semi breeding domba Garut dan Priangan, serta kambing. Meski masih tergolong baru, IngOn-ingOn memiliki potensi besar berkat kerja keras para pendirinya yang memulai usaha ini dengan semangat tinggi.
Pendirinya adalah tiga sahabat yang berasal dari alumni SMAN 5 Bandung angkatan 2002, yaitu Mohan Felani, Leonardus Palalangan, dan Ekky Wirya Bahari, yang lahir pada tahun 1983. Mereka memulai perjalanan ini dari pemanfaatan lahan pribadi Mohan. Berawal dari ide untuk memaksimalkan lahan yang ada, mereka kemudian memutuskan untuk bergabung dan memulai usaha peternakan.
Membangun dari Awal
Usaha IngOn-ingOn dimulai membangun kesepakatan di antara mereka mereka sekitar akhir 2023. Setelah sepakat mereka kemudian bersama-sama membangun usaha dengan pematangan lahan, pembangunan kandang domba, dan fasilitas penunjang lainnya hingga terwujud pada Maret 2024. Seiring dengan perencanaan pengembangan yang matang, mereka memulai usaha ini dengan modal awal yang sederhana: enam ekor domba jantan dan satu ekor domba betina.
“Saat Idul Adha kemarin, kami resmi memulai usaha ini. Alhamdulillah, hampir 20 ekor domba berhasil terjual, bersama beberapa paket aqiqah yang juga kami tawarkan,” ujar Mohan Felani, salah satu pendiri IngOn-ingOn. Tak lupa, mereka selalu memperhatikan kesehatan hewan-hewan ternak mereka secara berkala, bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Cimahi untuk memastikan semua hewan dalam kondisi sehat.
Inovasi dan Rencana Pengembangan
Melihat potensi besar di bidang peternakan domba Garut dan Priangan, yang memiliki pemeliharaan relatif aman dan tidak terlalu berisiko, mereka pun merencanakan berbagai langkah untuk mengembangkan usaha. Salah satunya adalah pengembangan aplikasi “IngOn-ingOn,” yang akan menjadi aplikasi pertama di Indonesia yang fokus pada ternak domba dan kambing. Aplikasi ini diharapkan dapat memfasilitasi penjual domba terverifikasi secara resmi di wilayah Bandung Raya, sehingga para peternak bisa lebih mudah menjangkau pembeli dan meningkatkan pendapatan mereka.
“Proyek aplikasi ini masih dalam tahap finalisasi bersama vendor, dan kami juga sedang dalam proses pendaftaran merek dagang dan legalitas usaha.”
Aplikasi ini menjadi bagian dari rencana besar untuk mempercepat akselerasi pendapatan, dengan berbagai fitur yang akan membantu peternak dalam mengelola usaha mereka lebih efisien.
Tak hanya itu, mereka juga berencana untuk menyediakan lahan pakan sendiri guna mengurangi biaya operasional. Saat ini, pemberian pakan masih dilakukan dengan cara tradisional, namun mereka berencana untuk membuat skema pakan khusus yang lebih terkontrol, dengan komposisi 70% hijauan dan sisanya sebagai pendamping pakan.
Menghadapi Tantangan
Namun, perjalanan mereka tidak selalu mulus. Ada tantangan yang harus dihadapi, seperti saat mereka mengalami kerugian karena salah satu domba sakit akibat membeli dari penjual yang kurang amanah. Kejadian ini membuat mereka lebih selektif dalam memilih mitra dan vendor, serta lebih hati-hati dalam menjalankan usaha.
“Dari situ, kami belajar untuk lebih selektif dan meminimalkan risiko. Saat ini, kami sudah memiliki 13 ekor domba, termasuk tiga indukan dan dua bibit. Baru-baru ini, dua bibit baru juga lahir, yang merupakan hasil dari perputaran uang usaha kami selama setahun,” kata Mohan.
Kini, mereka sudah mengelola peternakan di atas lahan seluas 165 meter persegi, dan berencana untuk memperluas area peternakan. Rencana ke depan pun semakin matang, termasuk mendirikan CV. Peternakan yang akan melegalkan usaha mereka dan memastikan keberlanjutan jangka panjang.
Menatap Masa Depan
Dengan adanya aplikasi digital dan rencana pengembangan lainnya, IngOn-ingOn berharap dapat menjadi contoh sukses bagi peternak lainnya di Indonesia. Mereka ingin agar usaha peternakan domba ini tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga dapat memberi dampak positif bagi lingkungan dan masyarakat sekitar.
“Ke depan, kami berharap peternakan ini bisa terus berkembang dan memberi manfaat bagi banyak orang, serta memperkenalkan potensi lokal domba Garut dan Priangan ke lebih banyak orang,” tutup Mohan.
Dengan semangat kolaborasi, inovasi, dan kerja keras, IngOn-ingOn siap menghadapi tantangan di dunia peternakan dan membuka peluang baru di sektor usaha ini.