BANDUNG Jonatan Christie harus mengakui keunggulan Anders Antonsen dari Denmark setelah kalah dalam pertandingan semifinal yang berlangsung Hangzhou, 14 Desember 2024, dengan skor 6-21, 21-15, 13-21.
Setelah pertandingan, Jonatan menyampaikan rasa syukurnya meskipun hasil yang diperoleh tidak sesuai harapan.
“Pertama, saya harus tetap bersyukur apapun hasilnya. Antonsen sedang dalam performa terbaiknya, tapi tadi saya terus mencari cara untuk menekan dia dan cukup berhasil di gim kedua,” ujar Jonatan dikutip situs PBSI.
Namun, ia mengungkapkan adanya gangguan fisik yang mempengaruhi permainan di gim ketiga. “Di gim kedua, saya merasakan sakit di jari-jari kaki saya, sepertinya ada kulit yang terkelupas yang menyebabkan beberapa kali mengganggu pergerakan,” jelas Jonatan.
Meskipun sudah berusaha semaksimal mungkin, Jonatan mengakui bahwa ia kesulitan untuk melanjutkan permainannya di gim ketiga. “Akhirnya di gim ketiga, saya tidak bisa didorong lebih lagi meskipun sudah mencoba semampunya,” tambahnya.
Jonatan menilai hasil ini sebagai catatan penting untuk pertemuan berikutnya dengan Antonsen dan juga sebagai bahan pembelajaran. “Hasil ini menjadi catatan ke depan, terutama bagaimana untuk melawan Antonsen di pertemuan berikutnya,” ujarnya.
Mengenai performa tahun ini, Jonatan menganggap 2024 sebagai tahun yang memiliki campuran antara baik dan kurang baik. “Tahun ini dibilang cukup baik, iya, tapi dibilang kurang baik, ada juga. Ya belajar lagi, berusaha lagi untuk lebih baik tahun depan,” katanya.
Saat ditanya tentang target di 2025, Jonatan memilih untuk fokus beristirahat sejenak setelah turnamen ini. “Target di 2025? Nanti saja, setelah ini mau istirahat dulu, refreshing sejenak,” tutupnya.