• Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video
Selasa, 29 Juli 2025
No Result
View All Result
SATUJABAR
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media
No Result
View All Result
SATUJABAR
No Result
View All Result

Peternak Muda dari Desa Tolengas Sumedang, Sukses Kembangkan Usaha Peternakan Berbasis Integrated Farming

Editor
Jumat, 06 Desember 2024 - 06:39
(FOTO: Humas Pemkab Sumedang)

(FOTO: Humas Pemkab Sumedang)

Muhammad Yusuf (29), peternak muda asal Desa Tolengas, Kecamatan Tomo, telah membuktikan bahwa dunia peternakan memiliki potensi besar untuk memberdayakan masyarakat. Yusuf, yang berasal dari Dusun Kokoncong, memulai usaha peternakannya bernama Zubair Berkah Farm sejak 2022. Kini, ia berhasil mengembangkan peternakan sapi dan domba berbasis integrated farming, yang tidak hanya menguntungkan secara finansial, tetapi juga memberikan dampak sosial dan ekonomi positif bagi masyarakat sekitar.

“Awalnya saya hanya ingin mencoba usaha penggemukan sapi, namun saya menyadari bahwa peternakan harus memberikan manfaat bagi masyarakat. Dari situ, saya mulai melibatkan petani lokal dalam proses pengelolaan sapi dan domba di kandang saya,” ungkap Yusuf saat ditemui di kandangnya, Kamis, 5 Desember 2024.

Yusuf memilih Dusun Kokoncong sebagai lokasi peternakannya karena potensinya yang luar biasa. Dengan sumber daya alam hijau yang melimpah, daerah ini cocok untuk mendukung usaha peternakan. Selain itu, keberadaan rumput pakan yang tersedia sepanjang tahun dan masyarakat yang terbuka untuk bekerja sama menjadi faktor penting kesuksesan usahanya.

Dalam mengelola ternaknya, Yusuf menerapkan sistem karantina ketat untuk menjaga kesehatan sapi dan domba. Ia juga memberikan vitamin, vaksinasi, serta pengobatan rutin seperti obat cacing. Salah satu inovasi terbesar yang diterapkan Yusuf adalah konsep integrated farming, di mana limbah ternak seperti kotoran sapi dan domba difermentasi menjadi pupuk organik yang digunakan untuk menyuburkan ladang rumput pakan ternak.

Selain itu, Yusuf memberdayakan masyarakat sekitar melalui skema bagi hasil. “Saya berikan beberapa sapi kepada petani lokal untuk dipelihara. Hasilnya nanti dibagi 50:50 saat panen,” jelasnya. Yusuf juga memberikan pelatihan kepada warga sekitar mengenai cara memelihara sapi, menjaga kesehatan ternak, serta pengolahan pupuk organik.

Dengan konsep ini, Yusuf tidak hanya fokus pada keuntungan finansial, tetapi juga pada keberlanjutan lingkungan. Ia sedang mempersiapkan peluncuran produk pupuk organik hasil fermentasi kotoran sapi dari Zubair Berkah Farm untuk mendukung petani lokal.

“Dari ternak sapi, semuanya bisa dimanfaatkan, mulai dari daging, susu, hingga kotorannya. Dengan begitu, usaha peternakan ini tidak hanya menguntungkan, tetapi juga mendukung keberlanjutan lingkungan,” tambahnya.

Namun, Yusuf mengakui bahwa tantangan terbesar dalam menjalankan usahanya adalah menjaga kesehatan ternak dan persaingan pasar. “Tahun lalu kami menghadapi wabah penyakit LSD yang mengharuskan kami ekstra hati-hati. Selain itu, sapi impor yang lebih murah juga cukup sulit disaingi. Namun, saya yakin sapi lokal dengan perawatan yang baik tetap bisa bersaing,” katanya.

Saat ini, Zubair Berkah Farm memiliki 35 ekor sapi jenis Limousin, Simental, dan Adapegon. Sapi-sapi ini diprioritaskan untuk kebutuhan pasar Idulfitri dan Iduladha. “Untuk Idulfitri, kami bisa memotong hingga 35 ekor sapi, sedangkan untuk Iduladha sekitar 15 ekor. Sisanya kami gunakan untuk penggemukan,” ujar Yusuf.

Yusuf berharap pemerintah dapat memberikan dukungan lebih kepada peternak lokal melalui program peningkatan pengembangbiakan sapi. “Seharusnya kita tidak hanya mengimpor sapi untuk dipotong, tetapi mulai mandiri dengan populasi sapi lokal. Dengan begitu, ketahanan pangan Indonesia akan semakin kuat,” harapnya.

Sebagai peternak milenial, Yusuf juga berpesan kepada generasi muda untuk tidak ragu terjun ke dunia peternakan. “Banyak yang berpikir peternakan itu kuno atau rumit, tapi lihat hasilnya. Dengan inovasi dan kerja keras, peternakan bisa menjadi usaha yang sangat menjanjikan, bahkan lebih dari pekerjaan kantoran,” tutup Yusuf.

Sumber: Humas Pemkab Sumedang

Tags: peternak sapisumedangtomo

Category

  • Berita
  • Gaya Hidup
  • Headline
  • Opini
  • Pilihan
  • Sport
  • Tutur
  • UMKM
  • Uncategorized
  • Tentang Kami
  • Redaksi
  • Pedoman Media

© 2022 SATUJABAR.COM

No Result
View All Result
  • Berita
  • Tutur
  • UMKM
  • Gaya Hidup
  • Sport
  • Video

© 2022 SATUJABAR.COM

Login to your account below

Forgotten Password?

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.