BANDUNG – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengungkapkan komitmen Indonesia untuk terus mengembangkan ekosistem bahan bakar penerbangan berkelanjutan (SAF) dalam Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024, yang berlangsung di Bali Nusa Dua Convention Center.
Forum bertema “Scaling Up Sustainable Aviation Fuels (SAF) and Integrated Airspace Solutions for a Greener Future” ini dihadiri oleh berbagai pemangku kepentingan dari sektor transportasi udara.
Menhub Budi Karya Sumadi mengatakan komitmen Indonesia untuk mengembangkan SAF.
“Hari ini, kita akan menjajaki strategi untuk memajukan pengembangan SAF, meningkatkan akses keuangan, serta memperkuat kemitraan dalam revolusi hijau penerbangan. Selain itu, sistem pesawat udara nirawak (UAS) dan mobilitas udara canggih (AAM) menawarkan peluang baru dalam manajemen wilayah udara, mengurangi kemacetan, meningkatkan logistik, serta memangkas emisi,” katanya melalui siaran pers.
Komitmen Indonesia dalam mengembangkan SAF sejalan dengan agenda Organisasi Penerbangan Sipil Internasional (ICAO) yang menekankan peran SAF dan bahan bakar penerbangan rendah karbon dalam mengurangi emisi CO2.
Menhub juga menyatakan bahwa kawasan Asia Pasifik memiliki potensi besar dalam pasokan dan implementasi SAF global, berkat bahan baku yang melimpah dan teknologi yang terus berkembang.
Forum ini diharapkan dapat memicu dialog dan mendorong peningkatan dalam produksi, pembiayaan, serta pengembangan ruang udara terpadu untuk menciptakan sektor penerbangan yang lebih hijau dan berkelanjutan.
Menhub Budi Karya Sumadi juga mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Transportasi dan Komunikasi Timor Leste, Miguel Marques Goncalves Manetelu, untuk membahas pengembangan kerja sama di sektor transportasi. Pembicaraan mencakup angkutan lintas batas negara, transportasi udara, serta pengembangan sumber daya manusia.
Menhub menyambut baik permintaan Timor Leste untuk membuka rute baru ke Oekusi, yang diharapkan dapat meningkatkan konektivitas dan arus dagang. Ia juga menyebutkan pembangunan Terminal Barang Internasional di Wini, NTT, yang akan memfasilitasi pergerakan perdagangan.
Di sektor udara, Menhub meminta Timor Leste untuk melanjutkan diskusi dengan Direktorat Jenderal Perhubungan Udara mengenai bantuan teknis pengembangan prosedur penerbangan di Bandara Oecusse serta dukungan penerbangan lainnya. Dalam hal sumber daya manusia, Menhub menyebutkan bahwa pada tahun ajaran 2024, 29 taruna dari Timor Leste akan menempuh pendidikan di Politeknik Penerbangan Indonesia, termasuk di Politeknik Penerbangan Surabaya dan Politeknik Penerbangan Palembang.
Forum Transportasi Udara Asia Pasifik 2024 dan pertemuan bilateral dengan Timor Leste merupakan bagian dari rangkaian acara Pameran Kedirgantaraan Internasional (Bali International Airshow – BIAS) 2024, yang berlangsung dari 18 hingga 21 September 2024.