BANDUNG – Peran media penting sukseskan PON 2024 Aceh Sumut, kata Sekjen Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Pusat Lukman Djajadikusuma.
Sekjen KONI membuka resmi rapat koordinasi bidang media dan humas Pekan Olahraga Nasional (PON) XXI Aceh-Sumatera Utara Tahun 2024 pada tanggal 29 April 2024, tepat 132 hari sebelum perhelatan akbar olahraga itu dibuka resmi Presiden RI Joko Widodo di Aceh tanggal 8 September 2024.
“Tuan rumah harus memanfaatkan momentum PON XXI ini sebaik-baiknya,” tegas Sekjen KONI Pusat menyinggung upaya promosi yang baik, masif dan terstruktur.
Dia mengatakan peran media penting sukseskan PON 2024.
“Peran media dan kehumasan sangat penting, yang namanya rilis itu disiapkan setiap harinya berisi pemberitaan tentang PON. Kemudian apabila ada media yang menulis atau memberikan satu kesan yang negatif, langsung bisa di counter,” jelasnya dilansir situs KONI.
Sebagai contoh, Sekjen KONI Pusat menyinggung bagaimana penyelenggaraan olimpiade berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi tuan rumah.
Beberapa yang disinggung adalah Olimpiade 1988 di Korea Selatan, Olimpiade 2012 di London dan Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro.
Pasca olimpiade tuntas, terjadi peningkatan investasi di negara tuan rumah. Hal tersebut terjadi karena media menggambarkan keberhasilan olimpiade dengan baik.
Di Tanah Air, dan tidak begitu lama, PON XX/2021 Papua menjadi bukti ketika PON memberikan dampak pada pendapatan daerah.
“Peran media membuat pandangan dunia baik,” ujar Sekjen sembari menjelaskan lebih banyak yang melihat melalui media ketimbang terlibat langsung di lapangan. Terkait hal itu, KONI Pusat juga mengelola broadcast, pemasaran promosi. “Broadcast itu merupakan tulang punggungnya daripada penyelenggaraan multievent,” tegasnya.
MEDIA CENTER
Tak ketinggalan disinggung juga terkait media center, yang mana harus ada sebuah media center utama, media center satelit, dan bisa juga di Jakarta. Idealnya seluruh media center tersebut saling terhubung, salah satunya untuk menggelar dialog interaktif.
Pada pertemuan tersebut, Sekjen KONI Pusat sampaikan harapan agar terjalin sinergitas Panitia Pengawas dan Pengarah (Panwasrah) PON XXI Aceh-Sumut, Panitia Besar PON XXI wilayah Aceh dan Sumut, Kementerian/Lembaga dan pihak lainnya.
“Tidak hanya sekedar kompetisi, tapi PON juga sebagai alat untuk mempersatukan bangsa. Kita harus ingat bahwa 38 provinsi akan hadir dengan atlet-atlet terbaiknya. Ini juga akan menjadi topik di semua media cetak, media elektronik dan lainnya,” sambungnya.
“Kalau orang melihat PON sudah baik, dukungan akan mengalir,” tegasnya.
Ketua Panwasrah PON XXI Aceh-Sumut Suwarno diwakili Sekretaris Head Quarter (HQ) Eman Sumusi juga menegaskan pentingnya peran media dan humas. “PON siklus pembinaan di Indonesia dan ditempatkan KONI Pusat sebagai tolak ukur pembinaan olahraga prestasi,” katanya.
“Kewajiban tuan rumah menyiapkan sarana dan prasarana PON XXI,” ujarnya berharap adanya dukungan maksimal agar PON XXI dapat dikenang baik.
Ketua Panwasrah PON XXI wilayah Sumut Heru Suryono berpesan agar media dapat melaksanakan berbagai tugas. “Konseptor, Kreator termasuk Problem Solver itu peran media dan humas,” katanya.
Selanjutnya Andrie Tardiwan Utama Soetarno yang diwakili Sadik Algadri sampaikan inti dari PON adalah pertandingan, biasanya disertai ego persaingan yang mencederai sportivitas. Tentunya potensi tersebut harus diantisipasi.