Berita

Waduhhhh….Jabar, Jateng, dan Jatim Sumbang 52 Persen Angka Kemiskinan Nasional

Presiden Prabowo Subianto menginginkan angka kemiskinan di Indonesia di bawah lima persen pada 2029.

SATUJABAR, JAKARTA — Ini menjadi warning bagi pemerintahan di tiga provinsi di pulau Jawa. Pasanya, 52 persen masyarakat miskin di Indonesia jstru tersebar di provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.

Menteri Sosial Saifullah Yusuf mengatakan, Presiden Prabowo Subianto menginginkan angka kemiskinan di Indonesia di bawah lima persen pada 2029. “Nanti kita pertajam kegiatan di setiap daerah, harapannya, seperti arahan Presiden, kemiskinan ekstrem nol persen di tahun 2026 dan pada tahun 2029 nanti kemiskinan sudah di bawah lima persen,” kata Gus Ipul sapaan akrabnya.

Gus Ipul menambahkan, tiga provinsi yang menjadi perhatian utama pemerintah dalam upaya pengentasan kemiskinan adalah Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. “Karena data menunjukkan 52 persen jumlah orang miskin itu ada di tiga provinsi itu. Kenapa? Karena jumlah penduduknya memang besar,” ujarnya.

“Ini (kemiskinan di Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur) diminta oleh Bapak Presiden untuk kita atasi secara bersama-sama dan bertahap,” tambah Gus Ipul.

Sementara itu Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi mengaku, telah mempunyai program yang terintegrasi dengan pemerintah pusat maupun kabupaten/kota, termasuk dalam hal penanganan kemiskinan. Luthfi mengungkapkan, Pemprov Jateng akan menyokong desa-desa di Jateng ketika persentase warga penerima bansosnya lebih dari 60 persen.

“Desa yang bansosnya di atas 60 persen, pasti dinas kita intervensi,” ujarnya saat mendampingi kunjungan Gus Ipul ke Wonosobo.

Luthfi mengungkapkan, Pemprov Jateng juga memiliki program perbaikan rumah tak layak huni. “Tahun ini 17 ribu rumah. Semua pun datanya dari Kemensos. Kolaborasi dengan pemerintah pusat terkait data itu sangat penting, sehingga intervensi pembangunan di wilayah kita khusus miskin ekstrem akan kita lakukan bersama-sama,” ucapnya.

Dia menambahkan, Pemprov Jateng juga mendukung program Sekolah Rakyat yang pelaksanaannya berada di bawah pengawasan Kemensos. Luthfi menyebut, pemerintahannya juga menaruh perhatian pada sektor pendidikan.

“Jadi pendidikan yang putus sekolah, Jawa Tengah untuk tahun ini sudah 5.000 anak-anak SMA yang putus sekolah sudah kita tempelkan kepada SMA swasta yang sebagai kemitraan kita, dan ini kita laksanakan secara bersama-sama,” kata Luthfi. (yul)

Editor

Recent Posts

Polda Jabar Pastikan Dedi Mulyadi Tidak Ada di Lokasi Insiden Maut Garut

SATUJABAR, BANDUNG--Polda Jawa Barat memastikan, Gubernur, Dedi Mulyadi tidak ada di lokasi Pendopo Kabupaten Garut,…

8 jam ago

Study Tour di Sekolah Dilarang, Pemprov Jabar Ingin Lindungi Ekonomi Keluarga

SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat menjawab aksi demo para pelaku pariwisata di Jawa Barat…

12 jam ago

6 Pengeroyok ‘Samson’ di Sukabumi Divonis 6 Bulan-1,5 Tahun Penjara

SATUJABAR, SUKABUMI--Enam pelaku pengeroyokan yang menewaskan Suherman alias Samson hingga tewas di Kabupaten Sukabumi, Jawa…

13 jam ago

Duel Maut Siswa SMP di Cianjur, Satu Tewas Terjatuh dari Atas Jembatan Sungai

SATUJABAR, CIANJUR--Empat siswa dari dua Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, terlibat…

16 jam ago

Harga Emas Antam Rabu 23/7/2025 Rp 1.970.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Rabu 23/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

19 jam ago

Legenda Bulu Tangkis Iie Sumirat Tutup Usia, Wamenpora Taufik: Almarhum Guru dan Sosok Panutan Bulu Tangkis Indonesia

Nama Iie Sumirat mulai mencuat di era 1970-an sebagai tunggal putra andalan tim bulutangkis Indonesia.…

20 jam ago

This website uses cookies.