Berita

Titik Rawan Kemacetan dan Kecelakaan di Wilayah Jabar, Sejumlah Skenario Rekayasa Lalin Disiapkan

Jalur Japek dan Cipali merupakan jalur Trans Jawa yang banyak diminati oleh masyarakat untuk pulang kampung saat arus mudik dan balik 2025.

SATUJABAR, BANDUNG — Direktorat Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat mengantisipasi kemacetan kendaraan di jalur tol Jakarta-Cikampek (Japek) dan Tol Cipali selama arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Mereka menyiapkan sejumlah skenario rekayasa lalu lintas untuk mengurai kemacetan kendaraan.

“Ya tentunya jalur Japek dan Cipali. Yang jelas jalur Trans Jawa yang banyak diminati oleh masyarakat,” ucap Direktur Lalu Lintas (Ditlantas) Polda Jawa Barat Kombes Pol Dodi Darjanto sesuai apel gelar pasukan di Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Kamis (20/3/2025).

Dodi mengatakan, sejumlah persiapan telah dilakukan mulai dari personel, pos pengamanan serta mengecek kondisi infrastruktur jalan di Jawa Barat. Dia menyebut, kondisi infrastruktur relatif baik di wilayah Jawa Barat.

Termasuk untuk mengantisipasi kemacetan, dia mengatakan, sejumlah skenario bakal dilakukan mulai menyiapkan tim urai kemacetan terdiri dari gabungan Polwan dan Kowad TNI. Mereka bakal ditempatkan di sejumlah rest area yang berpotensi terjadi kepadatan.

Pihaknya juga mengantisipasi terjadi kecelakaan lalu lintas. Sebab, hal itu dapat berdampak kepada kepadatan kendaraan saat arus mudik Lebaran 1446 Hijriah. Dia mengatakan, petugas akan mengantisipasi agar kendaraan menekan kecepatan.

“Saya mengimbau di jalan tol walaupun lancar, memang kecepatan rencana sampai 120 km per jam, tapi saya ingatkan sebaiknya 100 km per jam,” kata dia.

Selain itu pengaturan arus lalu lintas di tempat wisata bakal dilakukan seperti di Puncak Bogor dan di wilayah Lembang Bandung. Sejumlah rekayasa lalu lintas akan dilakukan mulai dari contra flow, one way dan ganjil genap.

Dia menambahkan, potensi kepadatan kendaraan di rest area karena terjadi penyempitan arus atau bottleneck. Oleh karena itu, pihaknya akan menutup rest area apabila terjadi peningkatan arus kendaraan.

Dodi menambahkan, beberapa titik rawan kecelakaan terjadi setelah kilometer 50 dan kelipatannya. Atau setelah menjalani satu jam perjalanan. (yul)

Editor

Recent Posts

Terlalu! Mayat Bayi Ditemukan Mulutnya Ditutup Lakban di Karawang

SATUJABAR, KARAWANG--Sungguh keterlaluan, apa yang telah diperbuat pelaku yang tega membuang mayat bayi di Kabupaten…

9 jam ago

Kemitraan Strategis Polres Tasikmalaya Kota dan Masyarakat Diapresiasi Kompolnas

SATUJABAR, TASIKMALAYA--Polri Humanis sebagai Pelayan, Pelindung, dan Pengayom masyarakat, salah satunya diwujudkan dengan memperkuat hubungan,…

10 jam ago

Piala Dunia U-17 2025 Qatar: Ini Daftar 21 Nama yang Diboyong Nova Arianto

SATUJABAR, JAKARTA - Piala Dunia U-17 2025 di Qatar segera digelar. Pelatih Nova Arianto resmi…

10 jam ago

Pasar Malem Narasi, Diapresiasi Sebagai Wadah Kolaborasi Pegiat Ekonomi Kreatif

SATUJABAR, JAKARTA Wakil Menteri Ekonomi Kreatif (Wamen Ekraf) Irene Umar mengapresiasi Pasar Malem Narasi di…

12 jam ago

5 Pelaku Penganiayaan Dokter di Indramayu Ditangkap

SATUJABAR, INDRMAYU--Polres Indramayu, Jawa Barat, menangkap lima pria yang diduga telah melakukan penganiayaan terhadap seorang…

13 jam ago

Harga Emas Senin 27/10/2025 Rp 2.327.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 27/10/2025 dikutip dari situs logammulia.com dijual Rp 2.327.000…

14 jam ago

This website uses cookies.