Tim Gegana Satbrimob Polda Jabar memeriksa truk tangki pengangkut cairan kimia yang bocor.(Foto:Istimewa).
SATUJABAR, BANDUNG — Tim Gegana Satuan Barigade Mobil (Satbrimob) Polda Jawa Barat, turut dilibatkan untuk melakukan pemeriksaan terhadap tumpahan cairan kimia caustic soda liquid, di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabulaten Bandung Barat. Insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid, atau NaOH tersebut, mengakibatkan ratusan orang pengendara sepeda motor dan mobil, mengeluhkan mata perih, kulit gatal, panas, sampai mengalami luka bakar.
Tim Gegana Satuan Brigade Mobil.(Satbrimob) Polda Jawa Barat, dikerahkan ke lokasi tumpahnya cairan kimia soda caustic soda kiquid, atau NaOH, di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, Kabupaten Bandung Barat, Rabu (25/12/2024) sore. Tim Gegana dari Unit Kimia Biologi dan Radioaktif, dikerahkan untuk mengambil sampel cairan kimia tersisa dari dalam truk tangki, serta yang tumpah di jalanan.
Mengenakan alat pelindung diri (APD), Tim Gegana mengambil sampel cairan kimia tersisa dari dalam truk. Pengambilan sampe juga dilakukan di titik pertama truk tangki mengangkut cairan kimia mengalami kebocoran dan tercecer di jalanan, hingga titik terakhir.
“Tugas kami diterjunkan ke TKP (tempat kejadian perkara), untuk mengambil sampel cairan kimia yang diangkut trtuk tangki. Sampe dibandingkan dari cairan kimia tersisa dari truk tangki dengan yang tumpah tercecer di jalanan,” ujar Komandan Detasement Gegana Satbrimob Polda Jawa Barat, Kompol Adjang Suhendar, Rabu (25/12/2024).
Adjang mengatakan, berdasarkan hasil pengecekan, cairan kimia tersebut merupakan soda api, atau Natrium Hidroksida, atau rumus kimianya NaOH. Cairan kimia tersebut tumpah tercecer sejak titik pertama mengalami bocor dari dalam truk tangki, di daerah Cigentur, Cikalongwetan, berlanjut di daerah Cikubangsari, hingga berhenti di daerah Cikamuning, Padalarang.
“Ceceran zat kimia NaOH tumpah sejauh delapan kilometer. Setelah iti, ttidak ditemukan lagi tumpahan di jalan, namun kami menemukan terdapat tiga zat kimia lain,” kata Adjang.
Adjang mengungkapkan, ketiga zat kimia yang ditemukan, yakni Amonium Tiosianat, atau NH4SCN, kemudian Hidrogen Peroksida, atau H2O2, serta Natrium Nitrat, atau NaNO3. Hasil pemeriksaan, ketiga zat kimia tersebut muncul sebagai reaksi dari kimia Natrium Hidroksida, atau NaOH.
“Ini artinya, zat kimis soda api yang dibawa dan tumpah sudah bereaksi secara kimia karena faktor alam. Sudah terjadi dua kali hujan, kemudian reaksi kimia kemungkinan juga bisa terpapar zat lain, seperti solar, bensin, atau zat kimia lainnya,” ungkap Adjang.
Adjang menjelaskan, zat kimia NaOH bersifat korosif, sehingga jika terpapar dan mengenai kulit manusia bisa mengakibat iritasi, gatal-gatal, panas, hingga terburuknya kulit bisa melepuh. Jika cairannya mengering dan terhirup, juga bisa mengakibatkan iritasi dan infeksi pada saluran pernafasan atas.
“Kami sudah melakukan dekontaminasi untuk membebaskan jalanan yang tercecer dari reaksi paparan soda api dan zat kimia lainnya. Dekontaminasi dengan memberikan cairan penetralisir, yakni zat kimia B24X, kami pastikan TKP sudah aman,” jelas Adjang.
Tim Gegana akan melaporkan hasil pemeriksaan dan penyelidikan kepada pimpinan di Satbrimob, termasuk kepada Kapolda Jawa Barat. Hasil pemeriksaan menjadi bahan pengambilan keputusan atau langkah-langkah selanjutnya yang diperlukan.
Lebih dari seratus orang pengendara sepeda motor dan mobil menjadi korban dalam insiden tumpahnya cairan kimia caustic soda liquid, atau NaOH di Jalan Raya Purwakarta-Padalarang, pada Selasa (24/12/2024). Para pengendara sepeda motor dan mobil mengeluhkan mata perih, kulit gatal, panas, bahkan sampai luka bakar, akibat terpapar cairan kimia tersebut.
Menurut Kapolres Cimahi, AKBP Tri Suhartanto, dari lebih seratus orang menjadi korban, empat orang harus dirujuk ke rumah sakit besar. Para korban terdampak paparan cairan kimia B3 yang bocor dari dalam truk tangki.
“Korban terdampak paparan cairan cairan kimia B3 yang bocor, lebih dari 100 orang. Mayoritas korban luka ringan, ada empat orang luka cukup berat menglami luka bakar dan sudah dirujuk ke rumah sakit,” ujar Tri.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Dokkes Polres Cimahi, Ipda Novia Dwiwira Rizky, mengatakan, para korban terpapar cairan kimia karena menguap terkena air hujan. Para korban mengeluh mata perih, kulit panas, gatal, hingga mengalami luka bakar setelah terjatuh kena tumpahan cairan kimia.
Tindakan pertolongan pertama kepada para korban dengan mengkompres menggunakan air dan memberikan obat krim pada bagian lukanya. Korban luka ringan sudah diedukasi cara mengobati secara mandiri, sedangkan korban luka cukup berat dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan penanganan.
Insiden tumlahnya cairan kimia juga mengakibatkan sebanyak 200 unit kendaraan mengalami kerusakan. Pihak perusahaan sebagai pemilik cairan kimia yang bocor dari dalam truk dan tercecer di jalanan, siap bertanggung jawab memberikan ganti rugi yang diminta para pemilik kendaraan.(chd).
SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…
SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…
JAKARTA - Jamu, sebagai salah satu warisan budaya Nusantara, semakin diperkuat posisinya di kancah ekonomi…
SATUJABAR, BANDUNG – Rekomendasi saham Senin (28/7/2025) emiten Jawa Barat. Berikut harga saham perusahaan go…
BOGOR - Di bawah langit senja Kota Bogor, suara tawa anak-anak bercampur riuh tepuk tangan…
GARUT - Seorang petani di Kecamatan Cisewu, Kabupaten Garut, meninggal dunia usai terjatuh dari pohon…
This website uses cookies.