Berita

Telusuri Penyebab Karacunan, Kepala BGN Terjun Langsung ke Cianjur

SATUJABAR, CIANJUR — Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, terjun langsung ke Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, melihat kondisi siswa yang masih dirawat akibat keracunan seusai menyantap makanan dari program Makan Bergizi Gratis (MBG). BGN akan memastikan terkait penyebab keracunan massal yang terjadi di dua sekolah di Kabupaten Cianjur tersebut.

“Rabu, 23 April 2025, saya berangkat ke Cianjur, Jawa Barat, untuk mengecek SPPG (Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi) Cianjur, dan menemui anak-anak kita para pelajar, guru, tenaga kesehatan dan saudara lainnya,” ujar Kepala Badan Gizi Nasional ((BGN), Dadan Hindayana, dalam keterangan persnya, Rabu (23/04/2025).

Dadan mengatakan, SPPG Cianjur telah beroperasi, sejak 15 Januari 2025. Sebagai Kepala BGN yang bertanggungjawab, akan mencari tahu, sekaligus memastikan terkait penyebab keracunan massal, yang dialami para siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1, dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 1 Cianjur. Peristiwa keracunan.di Cianjur, merupakan yang pertama kali terjadi.

“Musibah keracunan ini, adalah kejadian pertama. Terkait penyebabnya, terus kami telusuri dengan teliti,” kata Dadan.

Dadan mengungkapkan, SPPG Cianjur setiap hari memproduksi 2.071 porsi hingga 3.470 porsi Makan Bergizi Gratis (MBG), untuk pemenuhan gizi anak-anak di sembilan sekolah. Sejak beroperasi, peristiwa keracunan pertamakalinya, dan seluruh siswa korban keracunan sudah ditangani.

“Berdasarkan data yang dilaporkan, jumlah siswa yang terdampak (keracunan) seusai mengonsumsi Makan Bergizi Gratis, yaitu 52 dari total 788 siswa MAN 1. Sedangkan siswa SMP PGRI 1, ada 20 dari 167 Siswa. Semua siswa yang terdampak telah ditangani dengan baik,” ungkap Dadan.

BGN telah menambah satu standar operasional prosedur (SOP) MBG, buntut peristiwa keracunan siswa di Cianjur. SPPG Cianjur diminta membersihkan untuk sisa produksi makanan dalam pelaksanaan program MBG.

“Dari peristiwa (keracunan) ini, Badan Gizi Nasional menambah satu SOP dalam pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis. Sisa makanan tidak dibersihkan di sekolah, tapi di SPPG,” jelas Dadan.

Dadan menambahkan, beberapa pelatihan tambahan juga akan diberikan, untuk penguatan SDM (sumber daya manusia) di lapangan. SOP tambahan dan pelatihan diluar yang sudah dijalankan, juga untuk mencegah kejadian tidak diharapkan.

Dadan menyampaikan keprihatinan atas musibah yang menimpa siswa MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur. BGN saat ini dia sedang menunggu hasil uji laboratorium dari sampel makanan yang telah dikirimkan ke Laboratorium Kesehatan Daerah (Lakesda) Provinsi Jawa Barat, untuk memastikan penyebab terjadinya keracunan, yang membutuhkan waktu 7 hingga 10 hari.

BGN prihatin dan ikut merasakan kekhawatiran para orang tua siswa. Anak-anak adalah masa depan bangsa dan perkembangan kesehatannya menjadi prioritas utama bagi BGN.

“Kami akan memperketat sistem pengawasan, dan pelatihan terhadap seluruh SPPG dalam menjalankan program Makan Bergizi Gratis. Tujuan kami bukan sekadar menyikapi kasus, tapi bagaimana membangun sistem pangan sekolah yang kuat, aman, dan berkelanjutan,” tutup Dadan.

Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Dapur Kecamatan Cianjur, telah menghentikan sementara produksi Makan Bergizi Gratis (MBG), menyusul peristiwa keracunan massal siswa di dua sekolah. Keracunan terjadi di MAN 1 dan SMP PGRI 1 Cianjur, seusai korban siswa menyantap makanan dari program MBG.

“Kita tunggu masalah (keracunan) ini selesai. Jadi, kita sementara tidak produksi dulu MBG,” ujar Kepala SPPG Dapur Kecamatan Cianjur, Fakhri Lubis.

Fakhri mengatakan, saat ini sedang dilakukan uji laboratorium terhadap sampel makanan dari produksi MBG, yang dikonsumsi para siswa di dua sekolah. Hasil uji laboratorium akan memastikan, keracunan tersebut, disebabkan makanan produksi program MBG, atau bukan.(chd)

Editor

Recent Posts

14 Hari Kritis di Rumah Sakit, Bobotoh Persib Jatuh dari Flyover Pasupati Meninggal

SATUJABAR, BANDUNG--Bobotoh Persib yang terjatuh dari Flyover Mochtar Kusumaatmadja, atau Flyover Pasupati, Kota Bandung, Jawa…

8 jam ago

Dedi Mulyadi: Bandara Kertajati Tidak Optimal, Berubah Jadi ‘Peuteuy Selong’!

SATUJABAR, MAJALENGKA--Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, menyatakan prihatin atas kondisi Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB),…

12 jam ago

Berkas Sudah Lengkap, Kasus Oknum Dokter Priguna Segera Disidangkan

SATUJABAR, BANDUNG--Berkas perkara penyidikan oknum Dokter Priguna Anugerah Pratama, tersangka kasus pemerkosaan, sudah dinyatakan lengkap…

13 jam ago

HJB Run 2025 Catat Sejarah Kebersamaan Kabupaten dan Kota Bogor

CIBINONG - Bupati Bogor, Rudy Susmanto, menyebut gelaran Hari Jadi Bogor (HJB) Run 2025 sebagai…

17 jam ago

Presiden Prabowo Terima Ucapan Iduladha dari Presiden Erdoğan, Tanda Eratnya Hubungan RI-Turkiye

JAKARTA - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menerima ucapan selamat Iduladha 1446 Hijriah/2025 Masehi secara…

17 jam ago

Ganda Putra Indonesia Masuki Final Kapal Api Indonesia Open 2025

SATUJABAR, BANDUNG – Pasangan ganda putra Indonesia Sabar Karyawan Gutama/Reza Pahlevi mampu mengalahkan pasangan Malaysia…

17 jam ago

This website uses cookies.