Berita

Sumedang Rilis Dampak Bencana Angin Puting Beliung

SATUJABAR, BANDUNG – Kabupaten Sumedang rilis dampak bencana angin puting beliung yang menerjang Kecamatan Jatinangor dan Kecamatan Cimanggung.

Selain rumah warga, beberapa fasilitas sosial dan fasilitas umum (fasos – fasum) turut terdampak.

Berdasarkan info grafis yang dirilis BPBD Sumedang, ada 4 desa di Kecamatan Jatinangor yang terdampak yakni Desa Jatimukti, Cikeruh, Cibeusi, Mekargalih, Cisempur dan Desa Cintamulya. Sementara di Kecamatan Cimanggung ada 2 desa yakni Desa Mangunarga dan Sukadana.

Secara terperinci, beberapa yang terdampak untuk di Kecamatan Jatinangor di antaranya dua orang mengalami luka – luka. Kemudian, 6 rumah warga rusak sedang dan 429 rumah warga rusak ringan serta 435 KK terdampak. Sementara untuk bangunan fasos-fasum ada 6 unit yang turut terdampak.

Sementara di Kecamatan Cimanggung di antaranya 23 orang mengalami luka – luka. Kemudian, 116 rumah warga rusak sedang, 111 rumah warga rusak ringan, 253 KK terdampak serta 24 KK atau 78 jiwa pengungsi. Bangunan lainnya yang terdampak yakni 13 pabrik dan 4 bangunan fasos-fasum.

Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman menuturkan, pihaknya telah menetapkan status tanggap darurat bencana selama sepekan atau dari mulai 22 Februari hingga 29 Februari 2024 pasca bencana angin puting beliung.

“Penetapan tanggap darurat agar penanganannya akseleratif dan kami akan mudah koordinasi dengan provinsi dan pusat sehingga warga masyarakat di lapangan bisa secepatnya kami tangani terkait kebutuhannya termasuk recovery-nya. Karena ada ratusan rumah yang rusak yang tentunya harus diperhatikan oleh kami,” katanya.

Sementara terkait dampak terhadap pabrik usai diterjang angin puting beliung, Herman menyebut, ada belasan pabrik yang terdampak. Terkait hal tersebut, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan Apindo.

“Untuk pabrik-pabrik yang rusak itu akan dihandle oleh asuransi, menurut ketua Apindo seperti itu,” tuturnya.

Menurutnya, hal tidak kalah penting yang harus diperhatikan terkait apa dampak terhadap para pekerja.

“Karena untuk (pabrik) Kahatex saja itu ada 22 unit yang tidak bisa berjalan usahanya, terganggu, dan konsekuensinya ada 2.500 pekerja yang off,” terangnya.

Terkait hal tersebut, Herman pun meminta kepada pabrik-pabrik yang ada di Sumedang agar dapat bersikap bijaksana. Ia berharap jangan sampai ada kebijakan kontra produktif bagi para pekerja.

“Silakan dibuatkan skema yang tepat yang jelas dan komitmen Pemda Kabupaten Sumedang terkait kebijakan pabrik-pabrik yang terdampak jangan sampai merugikan atau mereduksi hak para pekerja, silahkan carikan skema yang baik,” paparnya.

Editor

Recent Posts

Senator Agita Ajak Mahasiswa UIN Bandung Amalkan Pilar-Pilar Berbangsa dan Bernegara

SATUJABAR, BANDUNG - Anggota Komite III Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Republik Indonesia (RI) Daerah Pemilihan…

6 jam ago

Bu Kades di Sukabumi Korupsi Dana Desa dan Jual Bangunan Posyandu

SATUJABAR, SUKABUMI--Sudah korupsi dana desa ditambah lagi menjual aset bangunan pos yandu, wanita kepala desa…

9 jam ago

Presiden Prabowo Batal Melantik 1.110 Pamong Praja Muda IPDN 2025, Digantikan Mendagri

SATUJABAR, SUMEDANG--Sebanyak 1.110 Pamong Praja Muda Institut Pemerintahan Dalam Negeri (IPDN) Tahun 2025, resmi dilantik…

10 jam ago

Dedi Mulyadi Gelar Lomba Pembangunan Desa dan Kelurahan Se-Jabar Hadiah Rp. 7,5 Miliar

SATUJABAR, BANDUNG--Pemerintah Provinsi (Pemprov) dan seluruh kabupaten/kota di Jawa Barat, akan menggelar lomba 'Pembangunan Desa…

12 jam ago

Harga Emas Antam Senin 28/7/2025 Rp 1.914.000 Per Gram

SATUJABAR, BANDUNG – Harga emas Antam Senin 28/7/2025 dikutip dari situs PT Aneka Tambang Tbk…

18 jam ago

Klaim Data 4,6 Juta Warga Jabar Dijual, Diskominfo Pastikan Tidak Benar

SATUJABAR, BANDUNG--Data 4,6 juta warga Jawa Barat diklaim telah dijual di forum dark web oleh…

18 jam ago

This website uses cookies.